CLICK HERE FOR THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES »

Sabtu, 29 September 2007

GIS untuk PLN


Inovasi Layanan Kelistrikan
Menghadirkan Layanan Berbasis Kemajuan Teknologi
Penggunaan KWH Meter Digital dengan sistem Automatic Meter Reading (AMR)Peralatan ini diperuntukan bagi pelanggan industri yang memungkinkan adanya sistem pencatatan pemakaian listrik jarak jauh, sekaligus mencegah kemungkinan terjadinya pelanggaran penggunaan tenaga listrik.
Penerapan Costumer Informasi sistem (CIS) dan Geographical Information system (GIS)CIS dan GIS memberikan informasi yang terpadu sehingga mampu memberikan kemudahan, akurasi, dan kecepatan dalam melayani pelanggan.
Penggunaan Portable Data Terminal (PDT)Sebagai alat pembacaan meter elektronik yang mampu memberikan hasil pembacaan meter pelanggan dengan tingkat akurasi yang lebih tepat.
Tim Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB)Didukung oleh penggunaan teknologi modern dan SDM yang andal serta memiliki kompetensi pada bidang tugasnya, Tim PDKB melaksanakan pekerjaan pemeliharaan di sisi Jaringan Tegangan Menengah (JTM) tanpa harus dilakukan pemadaman.
Inovasi Layanan Kelistrikan
Menghadirkan Layanan Berbasis Kemajuan Teknologi
Penggunaan KWH Meter Digital dengan sistem Automatic Meter Reading (AMR)Peralatan ini diperuntukan bagi pelanggan industri yang memungkinkan adanya sistem pencatatan pemakaian listrik jarak jauh, sekaligus mencegah kemungkinan terjadinya pelanggaran penggunaan tenaga listrik.
Penerapan Costumer Informasi sistem (CIS) dan Geographical Information system (GIS)CIS dan GIS memberikan informasi yang terpadu sehingga mampu memberikan kemudahan, akurasi, dan kecepatan dalam melayani pelanggan.
Penggunaan Portable Data Terminal (PDT)Sebagai alat pembacaan meter elektronik yang mampu memberikan hasil pembacaan meter pelanggan dengan tingkat akurasi yang lebih tepat.
Tim Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB)Didukung oleh penggunaan teknologi modern dan SDM yang andal serta memiliki kompetensi pada bidang tugasnya, Tim PDKB melaksanakan pekerjaan pemeliharaan di sisi Jaringan Tegangan Menengah (JTM) tanpa harus dilakukan pemadaman.
Inovasi Layanan Kelistrikan
Menghadirkan Layanan Berbasis Kemajuan Teknologi
Penggunaan KWH Meter Digital dengan sistem Automatic Meter Reading (AMR)Peralatan ini diperuntukan bagi pelanggan industri yang memungkinkan adanya sistem pencatatan pemakaian listrik jarak jauh, sekaligus mencegah kemungkinan terjadinya pelanggaran penggunaan tenaga listrik.
Penerapan Costumer Informasi sistem (CIS) dan Geographical Information system (GIS)CIS dan GIS memberikan informasi yang terpadu sehingga mampu memberikan kemudahan, akurasi, dan kecepatan dalam melayani pelanggan.
Penggunaan Portable Data Terminal (PDT)Sebagai alat pembacaan meter elektronik yang mampu memberikan hasil pembacaan meter pelanggan dengan tingkat akurasi yang lebih tepat.
Tim Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB)Didukung oleh penggunaan teknologi modern dan SDM yang andal serta memiliki kompetensi pada bidang tugasnya, Tim PDKB melaksanakan pekerjaan pemeliharaan di sisi Jaringan Tegangan Menengah (JTM) tanpa harus dilakukan pemadaman.
Inovasi Layanan Kelistrikan
Menghadirkan Layanan Berbasis Kemajuan Teknologi
Penggunaan KWH Meter Digital dengan sistem Automatic Meter Reading (AMR)Peralatan ini diperuntukan bagi pelanggan industri yang memungkinkan adanya sistem pencatatan pemakaian listrik jarak jauh, sekaligus mencegah kemungkinan terjadinya pelanggaran penggunaan tenaga listrik.
Penerapan Costumer Informasi sistem (CIS) dan Geographical Information system (GIS)CIS dan GIS memberikan informasi yang terpadu sehingga mampu memberikan kemudahan, akurasi, dan kecepatan dalam melayani pelanggan.
Penggunaan Portable Data Terminal (PDT)Sebagai alat pembacaan meter elektronik yang mampu memberikan hasil pembacaan meter pelanggan dengan tingkat akurasi yang lebih tepat.
Tim Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB)Didukung oleh penggunaan teknologi modern dan SDM yang andal serta memiliki kompetensi pada bidang tugasnya, Tim PDKB melaksanakan pekerjaan pemeliharaan di sisi Jaringan Tegangan Menengah (JTM) tanpa harus dilakukan pemadaman.

Sistem Informasi Penanggulangan Bencana Indonesia

Sistem Informasi Penanggulangan Bencana Indonesia

Data kebencanaan yang mempunyai rujukan spasial dan temporal memerlukan sebuah sistem untuk pengumpulan,
penyimpanan, dan pengelolaan. Sistem Informasi Geografis sebagai suatu sistem berbasis komputer dengan empat
kemampuan untuk menangani data bereferensi geografis, yaitu: pemasukan, pengelolaan, manipulasi dan analisis, serta
keluaran; sangatlah tepat untuk diterapkan. Saat ini, GIS juga sudah dapat diimplementasikan sedemikian rupa sehingga
dapat bertindak sebagai map-server melalui jaringan lokal maupun jaringan internet (web-based). Pengembangan
Sistem Informasi Penanggulangan Bencana Indonesia (SIPBI) berbasis web-GIS dilakukan melalui tahapan berikut:
konseptual, perancangan, pengembangan, operasional, dan audit.
Pendahuluan
Indonesia terletak pada pertemuan lempeng tektonik aktif, jalur pegunungan aktif, dan kawasan beriklim tropik; sehingga
menjadikan sebagian besar wilayahnya rawan terhadap bencana alam. Jumlah korban bencana tergolong sangat tinggi
dibandingkan dengan negara-negara lain. Data terakhir menunjukkan adanya peningkatan, baik dalam hal jenis
bencana, jumlah kerugian, dan jumlah korban jiwa. Belum lagi jumlah korban kerusuhan social (social unrest) di Ambon,
Pontianak, Aceh, dan Palu; yang jumlahnya sulit diketahui secara pasti akibat sumber data yang tidak seragam.
Kesimpangsiuran data yang berkaitan dengan bencana merupakan tantangan yang harus segera diatasi.
Berdasarkan teori dan konsep manajemen bencana (disasters management) yang meliputi beberapa tahapan, yaitu:
tahap tanggap darurat (response phase), tahap rekonstruksi dan rehabilitasi, tahap preventif dan mitigasi, dan tahap
kesiapsiagaan (preparedness); maka upaya penanggulangan bencana harus didukung oleh suatu sistem informasi yang
memadai. Sistem ini diharapkan mampu untuk: (1) meningkatkan kemampuan perencanaan penanggulangan bencana
bagi semua mekanisme penanngulangan bencana, baik pada tingkat pusat maupun daerah pada semua tahapan
penanggulangan bencana; (2) mendukung pelaksanaan pelaporan kejadian bencana secara cepat dan tepat, termasuk
di dalamnya proses pemantauan dan perkembangan kejadian bencana; dan (3) memberikan informasi secara lengkap
dan aktual kepada semua pihak yang terkait dengan unsur-unsur penanggulangan bencana baik di Indonesia maupun
negara asing melalui fasilitas jaringan global.
Penanganan sistem informasi kebencanaan perlu mendapatkan perhatian yang besar dan pengelolaan secara
profesional. Hal ini didasari oleh alasan bahwa: (1) Pengumpulan data menghabiskan biaya yang sangat besar; (2)
Berbagai perencanaan/managemen bencana menuntut tersedianya data dan informasi secara cepat, akurat, dan
terintegrasi; dan (3) Basisdata digital memiliki kelebihan dalam hal penyimpanan, pemrosesan, analisa, dan
pemutakhiran. Data kebencanaan yang mempunyai rujukan spasial dan temporal memerlukan sebuah sistem untuk
pengumpulan, penyimpanan, dan pengelolaannya. Sistem Informasi Penanggulangan Bencana Indonesia (SIPBI) yang
berbasis GIS sebagai suatu sistem komputerisasi dengan empat kemampuan untuk menangani data bereferensi
geografis, yaitu: pemasukan, pengelolaan atau manajemen data (penyimpanan dan pengaktifan kembali), manipulasi
dan analisis, serta keluaran; sangatlah tepat untuk diterapkan. Sekarang ini, GIS juga sudah dapat diimplementasikan
sedemikian rupa sehingga dapat bertindak sebagai map-server yang siap melayani permintaan (query) dari user melalui
jaringan lokal (intranet) maupun jaringan internet (web-based). Pekerjaan tidak lagi terbebankan pada satu sistem
komputer dengan mengoptimalkan peran clients dan server. Tulisan ini merupakan kajian perluasan (expansion) sistem
informasi penanggulangan bencana yang dikembangkan pada tahun 1996 oleh Bakornas PB, BPPT, dan PSBA UGM.
Komponen SIPBI
Sebagai suatu sistem, SIPBI terintegrasi dengan jaringan komputer lain dan disusun oleh komponen-komponen
pembentuk: (1) komponen perangkat keras, meliputi: server, PC user, digitizer, peralatan pendukung jaringan; (2)
komponen sistem operasi berupa: WinNT, Linux, atau UNIX; (3) komponen perangkat lunak pengolah data spasial,
misalnya: ArcInfo, ArcView, MapInfo, AutoCAD Map, atau yang terintegrasi dengan pengolah citra, seperti: ILWIS,
ERMapper, ENVI, ERDAS; (4) komponen perangkat lunak pengolah data atribut, misalnya: dBase, Access, SQL, Oracle;
(5) komponen basisdata yang terdiri dari tabel-tabel berikut relasi antar tabel; (6) komponen perangkat lunak pendukung
internet mapping; (7) organisasi pengelola; (8) komponen pengguna sistem yang dapat dibagi ke dalam beberapa
kelompok, yaitu: database administrator sebagai pengendali sistem, application programmer, dan pengguna; dan (9)
operasionalisasi sistem.
Berkaitan dengan internet mapping, perusahaan pengembang software GIS telah memperkenalkan solusi yang mudah
digunakan untuk menyebarkan peta di internet. Setelah me-release ArcView pada tahun 1991, ESRI telah
mengembangkan modul tambahan ArcIMS yang dapat digunakan untuk mempublikasikan peta-peta secara dinamik di
internet. Autodesk, Inc. mengembangkan Autodesk MapGuide dengan tampilan akhir yang sangat interaktif. Selain itu
masih banyak vendor lain yang mengembangkan internet mapping, misalnya: MapInfo Corp. (MapXTreme), Bentley
(Model Server Discovery), Intergraph (GeoMedia Web Map/Web Map Enterprise), PCI Geomatics (SPANS WebServer),
GeoMicro Inc. (AltaMap Server), dan MetaMap (Map Server). Produk-produk tersebut juga dilengkapi plug-ins yang
http://www.sutikno.org - SUTIKNO Prof. Dr. Powered by Mambo Generated: 29 September, 2007, 22:22
contoh aplikasinya bisa dilihat di http://www.geoplace.com.
Tahapan PengembanganPengembangan SIPBI berbasis web-GIS dapat dilakukan melalui lima tahapan berikut, yaitu:
1. Tahap Konseptual
Sebagian besar aktivitas dititikberatkan pada identifikasi pengorganisasian data spasial kebencanaan yang sudah ada
beserta analisis kebutuhan di masa mendatang. Selain itu juga dilakukan evaluasi kelayakan berupa estimasi biaya dan
potensi keuntungan yang bakal diperoleh.
2. Tahap Perancangan
Pada tahap ini dipersiapkan secara detil rencana implementasi, rancangan sistem, dan rancangan basisdata yang akan
dibangun. Rencana implementasi berisi deskripsi tugas, alokasi sumberdaya, identifikasi rencana hasil akhir, dan time
schedule. Perancangan sistem menyangkut pemilihan perangkat keras dan lunak. Perancangan basisdata tabuler
sebaiknya menggunakan model ER (entity relationship).
3. Tahap Pengembangan
Pada tahapan ini dilakukan akuisisi sistem, akuisisi basisdata, pengorganisasian sistem, persiapan prosedur operasi,
dan persiapan lokasi. Melalui akuisisi sistem diharapkan dapat dipilih perangkat keras dan lunak pendukung SIPBI yang
paling efektif dengan biaya serendah mungkin. Pada pengorganisasian sistem, kendala yang seringkali dihadapi adalah
kebutuhan personel pendukung dan skill. Berkaitan dengan hal ini, sebenarnya PSBA UGM sudah melakukan sosialisasi
dan pelatihan bagi para manager/staf di tingkat Satlak dan Satkorlak PBP. Persiapan prosedur operasi menyangkut
penentuan prosedur manajemen sistem, seperti: operasi harian, pemeliharaan peralatan, serta pengalokasian
wewenang penggunaan perangkat sistem dan akses data.
4. Tahap Operasional
Tahap operasional meliputi instalasi sistem dan pembuatan pilot project. Instalasi sistem mencakup pemasangan dan
pengujian sistem, baik secara terpisah maupun terhubung dalam jaringan internet. Proyek percontohan perlu
diujicobakan pada lembaga pusat Bakornas PBP dan beberapa Satlak/Satkorlak.
5. Tahap audit
Pada setiap periode tertentu, keberadaan sistem sebaiknya ditinjau kembali untuk memonitor relevansinya. Jika hasil
review menunjukkan adanya pergeseran sistem dari tujuan semula, maka diperlukan perbaikan dan atau perluasan
sistem (system expansion).
Akuisisi Basisdata
Akuisisi basisdata merupakan aktivitas pengkonversian data spasial (peta) dan data atribut kebencanaan yang masih
berupa data analog ke dalam format dijital. Data atribut kebencanaan diklasifikasi, diolah, dan diotomasi dengan
pemberian identitas (ID) menggunakan SQL. Selanjutnya dilakukan pengintegrasian data atribut ke dalam peta dijital
dengan bantuan perangkat lunak pengolah data spasial yang mempunyai fasilitas pertukaran data secara dinamis
melalui container OLE maupun driver ODBC, misalnya: ArcView, AutoCAD Map, atau MapInfo.
Keluaran
Subsistem keluaran bertugas untuk menampilkan atau menghasilkan produk akhir basisdata, seperti: tabel, grafik, peta,
dan lain-lain. Sesuai dengan rencana semula bahwa keluaran basisdata kebencanaan ini akan dipublikasikan secara
luas di internet. Untuk itu harus dilakukan langkah terakhir yaitu transformasi basisdata kebencanaan (terutama petapeta)
ke dalam bentuk interaktif yang berbasis web dengan perangkat lunak internet mapping yang dibantu dengan
perangkat lunak JAVA.

Peranan Sistem Informasi Geografis Kesehatan dalam Bencana*

Peranan Sistem Informasi Geografis Kesehatan dalam Bencana*
PendahuluanAkhir-akhir ini, Indonesia berbagai bencana bertubi-tubi menimpa Indonesia. Sebelum tsunami di Aceh, berbagai bencana alam seperti banjir, longsor, kebakaran hutan, gunung meletus, kekeringan, gempa bumi maupun tsunami juga pernah menimpa beberapa bagian di Indonesia. Selain bencana alam, Indonesia juga langganan dengan kejadian luar biasa seperti demam berdarah, dan akhir-akhir ini, semua orang meributkan tentang polio. Jika menilik definisi bencana (disaster) menurut WHO, kita akan menemukan definisi yang menarik. Bencana dapat didefinisikan sebagai setiap kejadian yang menyebabkan kerusakan, gangguan ekologis, hilangnya nyawa manusia atau memburuknya derajat kesehatan atau pelayanan kesehatan pada skala tertentu yang memerlukan respon dari luar masyarakat atau wilayah yang terkena. Hal ini mengimplikasikan bahwa KLB pun dapat dikateogrikan sebagai suatu bencana.
Upaya penganggulangan bencana secara umum meliputi 2 hal yaitu, pre-disaster dan post-disaster. Seperti kita ketahui, upaya penanggulangan post disaster akan membutuhkan biaya serta alokasi sumber daya yang sangat besar. Upaya penanggulangan ini akan semakin besar lagi apabila masyarakat dan negara tidak memiliki sistem manajemen pre disaster yang baik. Oleh karena itu saat ini digalakkan penyadaran pentingnya emergency preparedness sebagai suatu program jangka panjang yang bertujuan untuk memperkuat kapasitas dan kemampuan bangsa untuk me-manage semua jenis bencana serta memulihkan keadaan pasca bencana hingga ke kondisi pengembangan berkelanjuntan.
Peran sistem informasi geografis kesehatan dalam manajemen bencanaSistem informasi geografis merupakan penggunaan teknologi informasi untuk mengumpulkan, mengolah, dan memvisualisasikan data spatial serta data tabular lain. Penerapan pertama kali sistem informasi geografis dipelopori oleh John Snow ketika membuat peta pompa air pada saat wabah kolera pada abad 19. Semenjak era komputer dan Internet, SIG semakin populer dan terjangkau.
Perangkat lunak sistem informasi geografis tersedia secara komersial (misalnya, ArcView, MapInfo dll) maupun gratis (Epimap, dll). Pengalaman menunjukkan bahwa pengembangan sistem informasi geografis di Indonesia telah menginvestasikan cukup tinggi untuk pembelian perangkat lunak komersial. Di sisi lain, beberapa perangkat lunak gratis seperti Epimap tersedia, tetapi jarang dikupas. Selain itu, banyak yang mengungkapkan bahwa tidak semua praktisi kesehatan masyarakat harus menggunakan perangkat lunak sistem informasi geografis yang mahal, karena sebagian besar aplikasi di kesehatan masyarakat lebih banyak untuk pengembangan peta tematik.
Analisis sistem informasi geografis yang lebih canggih, seperti disease clustering, maupun disease modelling memang harus menggunakan perangkat komersial. Epi Info 3.3.2 merupakan perangkat lunak yang sangat populer untuk epidemiologi yang dilengkapi dengan modul Epimap untuk SIG. Selain itu, WHO juga memiliki Healthmap.
Sistem informasi geografis memiliki peran penting dalam siklus manajemen bencana, mulai dari pencegahan, mitigasi, tanggap darurat hingga rehabilitasi. Peta merupakan salah satu cara terbaik untuk memvisualisasikan hasil penilaian kerawanan (vulnerabilitas). Peta dapat memadukan dimensi keruangan (spasial), karakteristik dari hazard serta berbagai informasi lainnya seperti gambaran lingkungan maupuan data masyarakat yang relevan.
Costa Rica’s Integrated Emergency Information System merupakan salah satu contoh penerapan system informasi geografis dalam setiap siklus manajemen bencana. Sistem ini memiliki database yang cukup penting bagi proses perencanaan yaitu peta tentang bencana alam dan manusia serta inventory sumber daya strategis untuk kesiapan, tanggap serta rehabilitasi bencana. Saat ini, Badan Meteorologi dan Geofisika memiliki peta interaktif yang memuat informasi mengenai bencana yang cukup update. Peta yang terdapat di Internet tersebut menampilkan titik lokasi 30 gempa terakhir, skala gempa, waktu kejadian, serta posisinya (latitude dan longitude).
Pada saat dan setelah bencana terjadi, berbagai aktivitas kesehatan harus dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan para korban serta mencegah memburuknya derajat kesehatan masyarakat yang terkena bencana. Pada tahapan tanggap darurat, energi yang cukup besar biasanya dicurahkan untuk evakuasi korban. Kegiatan lain yang juga sudah harus dimulai segera meliputi kesehatan lingkungan, surveilans dan pemberantasan penyakit, pelayanan kesehatan serta distribusi logistik kesehatan dan bahan makanan. Problem yang seringkali terjadi kemudian adalah persoalan manajemen dan koordinasi kegiatan serta sumber daya. Alokasi tenaga kesehatan, obat-obatan dan bahan makanan memerlukan informasi yang akurat mengenai jumlah populasi dan lokasi penampungan korban.
Setiap bencana memerlukan tindakan prioritas dan kebutuhan informasi yang relatif berbeda. Prioritas tindakan dan kebutuhan informasi pada waktu bencana gempa bumi akan berbeda dengan bencana banjir (lihat gambar 1 dan 2). Namun secara umum, informasi yang dibutuhkan pada waktu penanganan bencana adalah: (1) wilayah serta lokasi geografis bencana dan perkiraan populasi, (2)status jalur transportasi dan sisem komunikasi, (3)ketersediaan air bersih, bahan makanan, fasilitas sanitasi dan tempat hunian, (4)jumlah korban, (5)kerusakan, kondisi pelayanan, ketersediaan obat-obatan, peralatan medis serta tenaga di fasilitas kesehatan, (6)lokasi dan jumlah penduduk yang menjadi pengungsi dan (7) estimasi jumlah yang mennggal dan hilang. Pada tahap awal, tindakan kemanusiaan dan pengumpulan informasi dilakukan secara simultan. Pengumpulan data harus dilakukan secara cepat untuk menentukan tindakan prioritas yang harus dilakukan oleh manajemen bencana.
Penggunaan Global Positioning Systems (GPS) berperan penting dalam menentukan lokasi kamp pengungsi maupun fasilitas kesehatan. Data tersebut dapat digabungkan dengan data spatial dari satelit. Pada awal kejadian tsunami di Aceh, gambar satelit dari Quick Birds sangat bermanfaat untuk mengestimasikan cakupan bencana serta perkiraan sarana transportasi yang rusak. Data spatial tersebut selanjutnya digabungkan dengan informasi mengenai jumlah maupun distribusi pengungsi, ketersediaan air bersih serta bahan makanan akan memberikan masukan penting bagi koordinasi dan manajemen pada fase tanggap darurat.
Proses pengumpulan data dan informasi akan menjadi lebih mudah jika informasi dasar tersedia. Sayangnya, inilah kelemahan di negara kita. Informasi spasial yang lengkap mengenai suatu wilayah kadang-kadang sulit diperoleh. Pada waktu tim UGM berangkat ke Aceh, satu-satunya peta digital yang dimiliki berasal dari BPS tahun 2000 yang waktu hanya mencakup 20 kabupaten (tidak termasuk kabupaten pemekaran). Akhirnya, peta digital yang lengkap justru diperoleh dari komunitas RSGISForum (remote sensing and GIS forum) yang menyediakan peta digital aceh di Internet.
Oleh karena itu, peranan GIS untuk manajemen bencana akan lebih optimal jika sudah dikembangkan sebagai bagian dari pre-disaster plan. Hal inilah yang sekarang sedang dicoba bekerjasama WHO dengan membuat layer dasar fasilitas kesehatan. UGM saat ini sudah menyelesaikan peta fasilitas kesehatan di Aceh dan Jogjakarta. Kegiatan yang sekarang sedang berjalan adalah di Jawa Tengah dan Sumatera Utara. Pengumpulan data fasilitas kesehatan tersebut relatif lebih mudah dan dapat dilakukan sendiri oleh tenaga kesehatan. Langkah selanjutnya adalah menggabungkan informasi spasial tersebut dengan data yang berasal dari sektor lain seperti, jalur komunikasi dan topografi, jumlah dan distribusi penduduk, serta daerah dan lokasi rawan bencana.
Upaya pengembangan ke depanSharing informasi merupakan kata kunci di era netwroking seperti saat ini. Hasil pemetaan fasilitas kesehatan yang dilakukan oleh Universitas Gadjah Mada diletakkan di server Pusdatin (yang dapat diakses di http://map.depkes.go.id) yang saat ini memiliki infrastruktur server Internet yang cukup memadai.
Untuk menjamin sustainabilitas, pengembangan sistem informasi geografis memerlukan dua hal:Investasi untuk pengembangan. Investasi ini diperlukan untuk pengadaan perangkat lunak, perangkat keras, pengumpulan sumber data, serta pelatihan bagi perancang serta pengguna sistem informasi geografis (SDM)Updating. Sistem informasi geografis yang hanya mengumpulkan data sewaktu tidak akan bermanfaat banyak. Oleh karena itu, langkah yang terpenting adalah proses updating. Hal ini memerlukan kerjasama lintas sektoral serta fasilitas networking yang memungkinkan updating secara paralel. Dengan adanya Internet, mekanisme updating akan menjadi lebih mudah. Hal inilah yang mendorong populernya perkembangan webmapping (pemetaan di Internet)
Informasi mengenai fasilitas kesehatan merupakan layer pertama dalam tampilan webmapping tersebut. Langkah selanjutnya adalah melengkapi dengan berbagai layer lainnya, seperti indikator kesehatan, faktor risiko (lingkungan), sumber daya kesehatan. Akan tetapi, penerapan webmapping tersebut sebenarnya merupakan tingkatan tertinggi karena berasal dari berbagai data di level di bawahnya, khususnya kabupaten dan propinsi serta berbagai unit di departemen kesehatan. Oleh karena itu, pengembangan sistem informasi geografis di tingkat kabupaten dan propinsi sebaiknya menjadi bagian penting dalam pengemabangan sistem informasi kesehatan daerah.
Pengalaman menunjukkan bahwa, meskipun upaya pengembangan sistem informasi geografis di sektor kesehatan sudah dirintis sejak lama, khususnya untuk pemberantasan dan pencegahan penyakit menular. Namun, hingga saat ini dampak dan manfaatnya belum terasa. Semoga dengan semakin meningkatnya kesadaran kita terhadap bencana, sistem informasi geografis bukan lagi menjadi sesuatu yang eksklusif dan dimiliki oleh kalangan tertentu saja, tetapi menajdi bagian dari sistem kesehatan dalam setiap pengambilan keputusan.
*)disajikan dalam seminar Peranan Kesehatan Masyarakat dalam Penanggulangan Bencana


Di saat teknologi internet semakin dipakai luas dan kebutuhan untuk mengintegrasikan isi aplikasi internet semakin tinggi, peran eXtensible Markup Language (XML) sebagai data tukar antar sistem bermain penting untuk memenuhi kebutuhan integrasi tersebut. Sebagai contoh: sebuah penerbit media di internet mampu mengintegrasikan ribuan ringkasan berita dari berbagai stasiun berita secara otomatis berkat dipasangnya 'RSS feeder' di halaman web-nya. Atau berita baris terkini segera terkirim ke PDA anda berkat diseminasi terusan informasi melalui spesifikasi RSS. RSS singkatnya adalah format sindikasi berita (dalam XML) mengenai judul, ringkasan, tanggal publikasi, dan penerbit. Pada dasarnya RSS adalah metadata tentang "suatu" item berita atau informasi di web (dikenal sebagai "syndication feeds"). Saat ini, selain RSS dikenal pula spesifikasi alternatif: Atom. Di dunia internet, metadata pada umumnya ditulis dengan XML. Meskipun demikian, sebenarnya rekomendasi dari W3C untuk penulisan metadata secara umum adalah RDF (Resource Description Framework). Termotivasi agar lebih berguna dan me'rakyat' untuk dunia internet, RDF/XML adalah bentuk pen-"serial"-an RDF menjadi format XML, seperti yang dipakai dalam spesifikasi RSS 1.0. Pada kesempatan lain akan dilihat secara lebih mendalam keuntungan metadata ditulis dengan RDF/XML. Kembali ke penerbit artikel di atas, RSS feeder bertugas mem-"parsing" XML file melalui alamat akses (URL) dari RSS terdaftar dan selanjutnya ditampilkan di halaman website. Salah satu keuntungan XML yang paling menonjol adalah mempunyai MIME (Multipurpose Internet Mail Extensions) bertipe teks, sehingga akses dan proses data dalam bentuk XML menjadi "ringan" melalui protokol internet - HTTP, selain tentu saja memungkinkan kita/manuasia membaca isi yang dituliskan dalam XML. Seiring larisnya penggunaan format sindikasi untuk berbagi informasi (misalnya berita, artikel, blog, foto), ide pengkodean posisi kebumian dari isi informasi ataupun penerbit bermunculan. Pengkodean ini dilakukan dengan menyisipkan berkonotasi posisi kebumian di sela2 elemen pembawa informasi. Dengan adanya tag yang merepresentasikan posisi, baik sebagai lintang/bujur, grid, atau sekedar nama tempat dari titik dan luasan, informasi yang dibawa dapat di-‘geocoding’-kan. Sekedar contoh: berita baris terkini tentang kebakaran hutan dalam radius 10 km dari posisi telpon genggam atau rumah kita dapat membantu kesiapan kita mengantisipasi efek asap. Mulai dari sindikasi berita, cerita (blog), dan bahkan foto (flickr.com), kesadaran bertag geo semakin meluas. Untuk mengkodekan informasi posisi kebumian dalam aplikasi GIS, GML (Geography Markup Language) merupakan spesifikasi spesial yang dikhususkan untuk merepresentasikan informasi geometri dan topologi fitur atau objek kebumian. Berikut ini adalah contoh sederhana penkodean luasan dengan GML.
<> < srsname="http://www.opengis.net/gml/srs/epsg.xml#4326"> < gml="http://www.opengis.net/gml">267933,539914 185302,459816 < /gml:Box > < /gml:boundedBy >
Untuk mengkodekan cakupan geografis metadatanya, terdapat spesifikasi ISO19115 dari ISO. Selain itu salah satu standard metadata untuk perpustakaan dan sistem catalog: DC (Dublin Core)mengekspresikan informasi kebumian, misalnya luasan, melalui element yang dimuat dalam DC terms. Untuk pengkodean informasi posisi geometri, bisa juga dipakai draft internasionalisasi posisi Geo (WGS84 Vocabulary) dari Semantic Web W3C. Pada umumnya, pengkodean info posisi untuk keperluan sindikasi berita dan publikasi foto dibuat dengan mengambil ‘namespace’ dan elemen yang relevant dari spesifikasi-spesifikasi tersebut. Berikut ini contoh singkat pengkodean dengan GeoRSS yang merekomendasikan penggunaan elemen GML di dalam Atom (diambil dari GeoRSS):

gis untuk BUMN

Rencana Penerapan Geographi Information System (GIS) di Areal Tanaman Pabrik Gula wilayah PTPN XI (Persero) Pemetaan (Peta) kebun sangat diperlukan dalam perkebunan dan juga memuat informasi mengenai tanaman yang ditanam. Dalam hal ini, di PTPN XI (Persero) memerlukan informasi antara lain : luas, prakiraan ton tebu, jenis tebu, masa tanam, kategori, sinder kebun, letak kebun, desa, kecamatan dll. Untuk informasi tersebut yang berbasis pemetaan maka PTPN XI (Persero) berencana menerapkan teknologi informasi yaitu Geographi Information System (GIS) di semua Pabrik Gula.Untuk menerapkan GIS tersebut diperlukan skill khusus bagi karyawan Pabrik Gula, bidang TI dan bidang Tanaman Kantor Pusat. Untuk keperluan tersebut PTPN XI (Persero) sudah mengirim beberapa Karyawan untuk mengikuti pelatihan selama 3 minggu di LPP Jogyakarta pada bulan Maret 2006 tentang GIS dan cara menerapkan Geographi Positioning System (GPS). Untuk merealisasikan secara menyeluruh di semua Pabrik Gula maka Bidang TI, Tanaman & SDM berencana akan melakukan In House Trainning tentang "Penerapan GPS pada GIS" pada tanggal 25-27 April 2006 dan 2 - 4 Mei 2006.

Selasa, 25 September 2007

GIS

Sistem Informasi Geografi (SIG) atau Geographic Information System (GIS) adalah suatu sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang bereferensi spasial atau berkoordinat geografi atau dengan kata lain suatu SIG adalah suatu sistem basis data dengan kemampuan khusus untuk menangani data yang bereferensi keruangan (spasial) bersamaan dengan seperangkat operasi kerja (Barus dan Wiradisastra, 2000). Sedangkan menurut Anon (2001) Sistem Informasi geografi adalah suatu sistem Informasi yang dapat memadukan antara data grafis (spasial) dengan data teks (atribut) objek yang dihubungkan secara geogrfis di bumi (georeference). Disamping itu, SIG juga dapat menggabungkan data, mengatur data dan melakukan analisis data yang akhirnya akan menghasilkan keluaran yang dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pada masalah yang berhubungan dengan geografi.

Sistem Informasi Geografis dibagi menjadi dua kelompok yaitu sistem manual (analog), dan sistem otomatis (yang berbasis digital komputer). Perbedaan yang paling mendasar terletak pada cara pengelolaannya. Sistem Informasi manual biasanya menggabungkan beberapa data seperti peta, lembar transparansi untuk tumpang susun (overlay), foto udara, laporan statistik dan laporan survey lapangan. Kesemua data tersebut dikompilasi dan dianalisis secara manual dengan alat tanpa komputer. Sedangkan Sistem Informasi Geografis otomatis telah menggunakan komputer sebagai sistem pengolah data melalui proses digitasi. Sumber data digital dapat berupa citra satelit atau foto udara digital serta foto udara yang terdigitasi. Data lain dapat berupa peta dasar terdigitasi (Nurshanti, 1995).

Pengertian GIS/SIG saat ini lebih sering diterapkan bagi teknologi informasi spasial atau geografi yang berorientasi pada penggunaan teknologi komputer. Dalam hubungannya dengan teknologi komputer, Arronoff (1989) dalam Anon (2003) mendifinisikan SIG sebagai sistem berbasis komputer yang memiliki kemampuan dalam menangani data bereferensi geografi yaitu pemasukan data, manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan kembali), memanipulasi dan analisis data, serta keluaran sebagai hasil akhir (output). Sedangkan Burrough, 1986 mendefinisikan Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai sistem berbasis komputer yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, mengelola, menganalisis dan mengaktifkan kembali data yang mempunyai referensi keruangan untuk berbagai tujuan yang berkaitan dengan pemetaan dan perencanaan. Komponen utama Sistem Informasi Geografis dapat dibagi kedalam 4 komponen utama yaitu: perangkat keras (digitizer, scanner, Central Procesing Unit (CPU), hard-disk, dan lain-lain), perangkat lunak (ArcView, Idrisi, ARC/INFO, ILWIS, MapInfo, dan lain-lain), organisasi (manajemen) dan pemakai (user). Kombinasi yang benar antara keempat komponen utama ini akan menentukan kesuksesan suatu proyek pengembangan Sistem Informasi Geografis.

Aplikasi SIG dapat digunakan untuk berbagai kepentingan selama data yang diolah memiliki refrensi geografi, maksudnya data tersebut terdiri dari fenomena atau objek yang dapat disajikan dalam bentuk fisik serta memiliki lokasi keruangan (Indrawati, 2002).

Tujuan pokok dari pemanfaatan Sistem Informasi Geografis adalah untuk mempermudah mendapatkan informasi yang telah diolah dan tersimpan sebagai atribut suatu lokasi atau obyek. Ciri utama data yang bisa dimanfaatkan dalam Sistem Informasi Geografis adalah data yang telah terikat dengan lokasi dan merupakan data dasar yang belum dispesifikasi (Dulbahri, 1993).

Data-data yang diolah dalam SIG pada dasarnya terdiri dari data spasial dan data atribut dalam bentuk digital, dengan demikian analisis yang dapat digunakan adalah analisis spasial dan analisis atribut. Data spasial merupakan data yang berkaitan dengan lokasi keruangan yang umumnya berbentuk peta. Sedangkan data atribut merupakan data tabel yang berfungsi menjelaskan keberadaan berbagai objek sebagai data spasial.

Penyajian data spasial mempunyai tiga cara dasar yaitu dalam bentuk titik, bentuk garis dan bentuk area (polygon). Titik merupakan kenampakan tunggal dari sepasang koordinat x,y yang menunjukkan lokasi suatu obyek berupa ketinggian, lokasi kota, lokasi pengambilan sample dan lain-lain. Garis merupakan sekumpulan titik-titik yang membentuk suatu kenampakan memanjang seperti sungai, jalan, kontus dan lain-lain. Sedangkan area adalah kenampakan yang dibatasi oleh suatu garis yang membentuk suatu ruang homogen, misalnya: batas daerah, batas penggunaan lahan, pulau dan lain sebagainya.

Struktur data spasial dibagi dua yaitu model data raster dan model data vektor. Data raster adalah data yang disimpan dalam bentuk kotak segi empat (grid)/sel sehingga terbentuk suatu ruang yang teratur. Data vektor adalah data yang direkam dalam bentuk koordinat titik yang menampilkan, menempatkan dan menyimpan data spasial dengan menggunakan titik, garis atau area (polygon) (Barus dan Wiradisastra, 2000).

pegertian GIS

Pemanfaatan peta dan pendekatan spatial bisa menjadi alat bantu dalam proses imperialisme seperti dikutip dari Harley (1988). Mengembangkan proses-proses serta kegiatan yang mampu menjadikan peta dan pendekatan spatial sebagai alat bantu dalam pengembangan masyarakat merupakan tantangan bagi semua masyarakat Indonesia dalam menuju masyarakat yang mandiri serta mampu mengelola sumberdaya alamnya secara mandiri.

Bicara mengenai pendekatan partisipatif bukan merupakan hal baru di Indonesia. Banyak sekali LSM sudah melakukan kegiatan ini dalam kaitann dengan tujuan kegiatan masing-masing terutama yang berkaitan dengan kegiatan pengembangan masyarakat/community development. Secara resmi pendekatan inipun sudah menjadi bahan wajib dalam perencanaan pembangunan di Indonesia.

Pengertian GIS-Partispatif

Dalam bahasa Inggris dikenal dengan Participatory GIS dapat juga diartikan sebagai SIG-Partisipatif (Sistem Informasi Geografis yang Partisipatif), konsep ini berkembang tahun 90-an merupakan pengembangan dari pemetaan partisipatif tahun 1980-an yang mengadopsi pendekatan Participatory Rural Apraisal (PRA) dan Participatory Learning Action (PLA) digabungkan dengan penggunaan GIS sebagai tools. GIS Partisipatif merupakan pendekatan yang mengintegrasikan pendekatan partisipatif dengan metode dan teknik GIS sebagai suatu pendekatan baru . konsep ini dikenal juga dengan nama Public Participation GIS yang diperkenalkan pertama kali dalam sebuah seminar International Conference on Empowerment, Marginalization and Public Participation GIS, Santa Barbara, California 14-17 Oktober 1998, yang mencakup spesifik kajian wilayah Amerika Utara.

Participatory GIS adalah praktek nyata yang dikembangkan dari pendekatan PRA/PLA dan kajian keruangan serta manajemen komunikasi; merupakan proses yang berkelanjutan, fleksibel, dan dapat diadaptasi dalam sosial serta kultur serta aspek lingkungan bio-fisik yang berbeda tergantung dari interaksi secara partisipatif oleh stakeholder dalam menghasilkan dan mengatur spatial data, dan menggunakan hasil informasi tersebut dalam pengambilan keputusan, memudahkan proses dialog antar komponen, mengefektikan proses komunikasi serta mendukung advokasi dan pelaksanaannya.

Aberley dan Siebe (2005) menyebutkan beberapa aspek penting dalam penerapan Public Paticipation GIS yang terdiri atas:

  • Merupakan pendekatan interdisipliner, alat bantu bagi program pengembangan masyarakat dan penyelamatan lingkungan hidup yang mengedepankan aspek keseimbangan sosial, kelangsungan ekologi, pengembangan kualitas hidup.
  • Dipraktekan secara luas, dalam kaitan ruang (bisa kota atau desa), organisasi (LSM, pemerintah, masyarakat adat, dll), kelompok umur (orang tua, ibu-ibu atau kaum muda, atau bahkan golongan yang termarginalkan)
  • Berbasis fungsi dan sangat luas aplikasinya, dapat diaplikasikan untuk memecahkan masalah dalam sektor-sektor tertentu di dalam masyarakat atau menyediakan penilaian yang menyeluruh dalam suatu wilayah atau bioregion tertentu.
  • Akan sangat baik diaplikasikan melalui proses kerjasama antara individu, masyarakat, organisasi pemerintah, intitusi akademik, LSM, organisasi keagamaan dan swasta.
  • Mencakup proses untuk penguatan kelembagaan dalam aplikasinya.
  • Menghubungkan teori-teori sosial dan metode-metode dalam bidang perencanaan, antropologi, geografi, dan ilmu sosial lainnya.
  • Menghubungkan metode riset kualitatif dengan pendekatan PRA dan pendekatan partisipatif lainnya yang berbasis fakta lapang.
  • Merupakan alat bantu yang mengaplikasikan berbagai variasi mulai dari data manual, data digital sampai data 3 dimensi dan pengindraan jauh.
  • Memungkinkan akses masyarakat atas data kondisi budaya, ekonomi, biofisik, dimana data ini dihasilkan oleh pemerintah, swasta atau perguruan tinggi.
  • Mendukung interaksi yang beragam mulai dari pertemuan tatp muka sampai ke aplikasi dengan menggunakan website.
  • Memungkinkan untuk adanya kegiatan pembangunan perangkat lunak yang dapat diakses, mudah didapatkan dan mudah digunakan oleh masyarakat.
  • Mendukung proses belajar yang terus-menerus prak praktisi kegiatan ini yang menghubungkan antara pihak yang berbeda budaya, disiplin ilmu, gender dan kelas.
  • Merupakan proses berbagi baik itu tantangan/masalah atau peluang antara satu tempat dengan tempat lain secara transparan.

Aspek-aspek di atas merupakan peluang pemanfaatan GIS Partisipatif, beberapa peluang dengan mudahnya bisa kita adaptasi di Indonesia dengan menjadikan GIS Partisipatif sebagai salah satu alat bantu dalam meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alamnya sendiri. Beberapa peluang memerlukan dukungan dari semua pihak, sehingga apa yang menjadi tujuan aplikasi GIS Partisipatif bisa terwujud.

GIS Partisipatif di Indonesia

Secara partial GIS Partisipatif sudah dipraktekan oleh banyak lembaga swadaya masyarakat di Indonesia. Contohnya Buana Katulistiwa pernah melakukan proses pemetaan partisipatif dengan menggunakan teknik GIS, demikian juga dengan Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif yang menggunakan GPS sebagai alat bantu dalam pemetaan partisipatif dan ditampilkan dalam perangkat lunak GIS. JKPP sebagai jaring

Rabu, 19 September 2007

Layanan On Line Banking

Layanan On Line Banking
Seperti ungkapan futurolog teknologi Nicholas Negroponte; bahwa dunia makin lama makin digital. Hal ini ditengarai oleh pesatnya perkembangan transaksi bisnis dan kegiatan non-bisnis yang makin beralih ke pemanfaatan komputer on-line.
Dipicu oleh perkembangan Internet, makin meningkatnya kemampuan hardware dan software dengan kecepatan tinggi dan penyebaran komputer, makin menyadarkan nasabah bank akan berbagai kemudahan yang didapatkan dengan ketersediaan layanan On-line banking.
Saat ini standar layanan ritel banking kelas dunia seperti Chase Manhattan Bank, Bank Of America (BOA) bagi nasabahnya bukan saja menyediakan transakasi real-time, namun banyak lagi produk layanan berbasis on-line seperti:

Packet S/W (Windows) gratis dan tak terbatas sebagai antisipasi memenangkan persaingan teller-less.
Packet software keuangan (Quicken, MoneyOne, BankNow)
Packet Entreprise Resourches Planning (ERP software) yang tentunya sangat dibutuhkan dalam mengelola bisnisnya.

Kesemua software bantuan tadi dapat diakses, berkat tersedianya portal khusus yang dimiliki oleh setiap Bank.

Apotek Dengan Sistem Informasi Manajemen (SIM)


Apotek Dengan Sistem Informasi Manajemen (SIM)
SIM Apotek (Drugstore Software / Software Apotek / Perangkat Lunak Untuk Apotek) dibuat untuk menangani bagian point of sales kasir dan inventori dari suatu apotek, yaitu dengan cara menyediakan kemampuan untuk menangani transaksi beli dan jual secara resep dan non resep (untuk apotek yang merangkap sebagai swalayan) yang dibayar tunai ataupun kredit. Juga untuk menyajikan laporan laporan sehingga keputusan yang diambil manajer lebih tepat sasaran.
Sistem applikasi ini dirancang untuk digunakan secara mudah baik dengan keyboard dan mouse atau dengan barcode scanner sebagai alat memasukkan data. Sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan cepat. Laporan yang disediakan ada dua macam yaitu laporan standar yang terdiri dari 17 macam dan laporan statistik / analisa trend yang terdiri dari 4 macam. Dengan banyaknya laporan yang disediakan, maka akan cukup untuk memenuhi lingkup proses di apotek. Masing masing tipe laporan tersebut bisa dihasilkan dengan rentang waktu yang flexible yang bisa ditentukan sendiri, sehingga memudahkan untuk pengamatan hasil kerja atau berjalannya manajemen dari apotek.
Kelebihan – kelebihan (lebih detail ada dibagian bawah) yang diperoleh apotek dengan menggunakan SIM ini adalah :
membutuhkan waktu yang lebih singkat dalam melayani transaksi pembayaran, karena SIM atau mesin kasir dapat menghitung secara automatis
Pemantauan inventori / stok obat yang ada dapat dilakukan secara cepat
Pengambilan keputusan yang lebih tepat sasaran, misalnya pemilihan produk / obat obat mana saja yang lebih diperbanyak karena dengan menggunakan laporan statistik, bisa diketahui produk / obat obat mana saja yang paling diminati masyarakat (paling laris).

HSDPA

High-Speed Downlink Packet Access (HSDPA) adalah sebuah protokol telepon genggam dan kadangkala disebut sebagai teknologi 3,5G. Teknologi ini dikembangkan dari WCDMA sama seperti EV-DO mengembangkan CDMA2000. HSDPA memberikan jalur evolusi untuk jaringan Universal Mobile Telecommunications System (UMTS) yang akan dapat memberikan kapasitas data yang lebih besar (sampai 14,4 Mbit/detik arah turun). HSDPA merupakan evolusi dari standar W-CDMA dan dirancang untuk meningkatkan kecepatan transfer data 5x lebih tinggi. HSDPA memdefinisikan sebuah saluran W-CDMa yang baru, yaitu high-speed downlink shared channel (HS-DSCH) yang cara operasinya berbeda dengan saluran W-CDMA yang ada sekarang, tetapi hanya digunakan dalam komunikasi arah bawah menuju telepon genggam.

tren Brodband

Teknologi Internet broadband secara umum didefinisikan sebagai jaringan atau servis Internet yang memiliki kecepatan transfer yang tinggi karena lebar jalur data yang besar. Kecepatan transfer yang biasa dijanjikan oleh servis broadband adalah sampai sekitar 128 Kbps atau lebih. Meskipun jalur data yang disediakan untuk penggunanya sangat lebar, teknologi Internet broadband biasanya jalur ini akan dibagi dengan pengguna sekitarnya. Namun jika tidak ada yang menggunakan, maka Anda akan menggunakan sepenuhnya jalur lebar tersebut. Meski tidak selalu demikian kondisinya, namun tren broadband di Indonesia memang demikian. Jaringan Internet broadband dapat digunakan oleh banyak kalangan, mulai dari pelajar, pehobi game, sampai dengan kantor-kantor kecil dan kantor cabang yang ingin terkoneksi dengan kantor pusatnya dengan kecepatan cukup tinggi. Mengapa mereka harus mempertimbangkan broadband? Broadband menjadi begitu terkenal tidak lain karena teknologi jaringan Internet umum seperti dial-up sudah tidak memadai lagi untuk digunakan dalam aplikasi saat ini. Pada umumnya, aplikasiaplikasi tersebut menuntut Internet yang berkecepatan tinggi dengan waktu tempuh data yang tidak lama. Maka dari itulah, broadband berkembang sebagai solusi yang tepat dengan kemampuannya dan juga keekonomisannya. Broadband dapat dikatakan koneksi yang cukup ekonomis, karena dengan membayar biaya yang relatif murah, Anda bisa mendapatkan koneksi Internet yang cukup cepat meski tidak seterusnya bisa demikian. Dengan biaya yang tidak terlalu besar, Anda bisa menjalankan berbagai macam aplikasi boros bandwidth, namun tidak dijamin kelancarannya ketika banyak pengguna sedang terkoneksi. Selain itu, coverage area dari koneksi broadband juga sering menjadi kelemahannya. Area coverage dari teknologi ini memang belum bisa terlalu luas karena memang ada keterbatasan teknis. Di sinilah nilai plus dan minus nya produk Internet broadband.
Teknologi broadband yang paling umum digunakan di Indonesia untuk menghantarkan koneksi Internet untuk Anda adalah teknologi DSL, teknologi Cable, dan fixed wireless. Masing-masing media memiliki kekurangan dan kelebihan tersendiri yang justru menjadikan opsi bagi yang ingin menggunakannya. Semua akan dibahas satu per satu di sini.

Sistem GPS


Global Positioning System (GPS) adalah suatu sistem navigasi yang memanfaatkan satelit. Penerima GPS memperoleh sinyal dari beberapa satelit yang mengorbit bumi. Satelit yang mengitari bumi pada orbit pendek ini terdiri dari 24 susunan satelit, dengan 21 satelit aktif dan 3 buah satelit sebagai cadangan. Dengan susunan orbit tertentu, maka satelit GPS bisa diterima diseluruh permukaan bumi dengan penampakan antara 4 sampai 8 buah satelit. GPS dapat memberikan informasi posisi dan waktu dengan ketelitian sangat tinggi.
Kegunaan
MiliterGPS digunakan untuk keperluan perang, seperti menuntun arah bom, atau mengetahui posisi pasukan berada. Dengan cara ini maka kita bisa mengetahui mana teman mana lawan untuk menghindari salah target, ataupun menetukan pergerakan pasukan.
GPS banyak juga digunakan sebagai alat navigasi seperti kompas. Beberapa jenis kendaraan telah dilengkapi dengan GPS untuk alat bantu nivigasi, dengan menambahkan peta, maka bisa digunakan untuk memandu pengendara, sehingga pengendara bisa mengetahui jalur mana yang sebaiknya dipilih untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Sistem Informasi GeografisUntuk keperluan Sistem Informasi Geografis, GPS sering juga diikutsertakan dalam pembuatan peta, seperti mengukur jarak perbatasan, ataupun sebagai referensi pengukuran.
Pelacak_kendaraanKegunaan lain GPS adalah sebagai Pelacak kendaraan, dengan bamtuan GPS pemilik kendaraan/pengelola armada bisa mengetahui ada dimana saja kendaraannya/aset bergeraknya berada saat ini.
Pemantau gempaBahkan saat ini, GPS dengan ketelitian tinggi bisa digunakan untuk memantau pergerakan tanah, yang ordenya hanya mm dalam setahun. Pemantauan pergerakan tanah berguna untuk memperkirakan terjadinya gempa, baik pergerakan vulkanik ataupun tektonik


3G

(3G) merupakan teknologi terbaru dalam dunia seluler. Kelebihan generasi terbaru ini terletak pada kecepatan transfer data yang bisa mencapai 2 Mbps (Mega bit per second). Pengembangan 3G dilakukan melalui teknologi antara alias generasi-2,5 (2,5G). Peralihan dari 2G menuju 3G dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Jadi di Indonesia sebenarnya sudah ada operator yang siap menggunakan teknologi 3G, yaitu Flexi, StarOne dan Fren/Mobile 8. Ketiga operator tersebut saat ini telah menggunkan teknologi CDMA 1X dan tinggal mengaktifkan beberapa fiturnya saja untuk menjadi 3G. Telkomsel sendiri pun sudah mendukung teknologi EDGE. Namun, kelihatannya Telkomsel masih belum puas dan menurut PT Telkom sendiri Telkomsel akan menggunakan teknologi Wideband CDMA (WCDMA) di mana penggunaan frekuensinya masih menunggu lisensi dari pemerintah. Di situsnya sendiri telkomsel masih menganggap EDGE sebagai teknologi 2 ¾ G.
Aplikasi Pendukung 3G
Keberadaan suatu teknologi baru tentunya akan diikuti dengan penerapannya dalam beragam aplikasi. Teknologi 3G sebenarnya hanyalah meningkatkan kemampuan layanan data dari teknologi generasi sebelumnya-teknologi yang saat ini kita pakai. Sehingga penerapan teknologi ini akan didominasi oleh aplikasi yang banyak memanfaatkan data di dalamnya, baik gambar, video maupaun file-file dalam bentuk digital.
Salah satu yang berpeluang menjadi "killer application" adalah teleconference. Istilah killer application merujuk pada suatu aplikasi yang akan menjadi trend dan banyak digunakan oleh masyarakat, sebagai contoh saat ini adalah sms. Dengan teleconference ini akan terjadi perubahan dalam cara berkomunikasi. Jikalau saat ini kita menelepon dengan mendekatkan ponsel ke telinga-kecuali memakai handsfree-, maka suatu saat nanti ponsel hanya akan kita genggam dan dihadapkan ke wajah kita. Ini semua karena kita tidak hanya akan mendengar suara lawan bicara tetapi dapat melihat wajah bahkan tempat di mana dia berada. Suatu hal yang selama ini hanya kita saksikan di film-film kartun sebentar lagi dapat kita saksikan secara nyata.

ERP Sebagai trend teknologi sistem informasi

Dari semua pengembangan teknologi sistem informasi dewasa ini, satu sistem informasi yang didesain untukmendukung keseluruhan unit fungsional dari perusahaan adalah Enterprise Resource Planning atau ERP. ERPadalah paket software yang memenuhi kebutuhan perusahaan dalam mengintegrasikan keseluruhanaktivitasnya, dari sudut pandang proses bisnis di dalam perusahaan atau organisasi tersebut.Software ERP adalah salah satu sistem informasi yang tercanggih dan juga termahal yang bisa didapatkan padaawal abad 21 ini. Untuk dapat mengadopsi teknologi ERP, suatu perusahaan tidak jarang harus menyediakandana hingga milyaran rupiah. Dana sebesar itu harus disediakan untuk investasi paket software ERP,hardware berupa server dan desktop, database dan operating system software, high performance network,hingga biaya konsultasi untuk implementasi. Meskipun dihalangi oleh biaya investasi yang besar,banyak perusahaan di dunia –termasuk Indonesia– seperti berlomba-lomba untuk mengadopsi sisteminformasi ini. Hal ini karena paket software ERP yang diimplementasikan secara baik akan menghasilkan returnterhadap investasi yang layak dan dalam waktu cepat. Karena ERP menangani seluruh aktivitas dalam organisasi, ERP membawa budaya kerja baru danintegrasi dalam organisasi. ERP mengambil alih tugas rutin dari personel –dari tingkat operator hinggamanajer fungsional– sehingga memberikan kesempatan kepada sumber daya manusia perusahaan untukberkonsentrasi dalam penanganan masalah yang kritis dan berdampak jangka panjang. ERP juga membawa dampakcost efficiency yang signifikan dengan adanya integrasi dan monitoring yang berkelanjutan terhadapperformance organisasi. Pendeknya, ERP bukan hanya suatu software semata, namun suatu solusi terhadappermasalahan informasi dalam organisasi.Enterprise Resource Planning (ERP)Enterprise Resource Planning (ERP) dapatdidefinisikan sebagai software information systemberbasis komputer yang dirancang untuk mengolah danmemanipulasi suatu transaksi di dalam organisasi danmenyediakan fasilitas perencanaan, produksi danpelayanan konsumen yang real-time dan terintegrasi.(O’Leary, 2000)Secara khusus, sistem ERP dapat dikatakan mempunyaikarakteristik sebagai berikut (O’Leary, 2000):· Dirancang sebagai software bertipe client-server,baik secara tradisional maupun berbasis web· Mengintegrasikan sebagian besar atau mayoritasproses bisnis dalam organisasi· Mempunyai kemampuan untuk mengolah sebagian besartransaksi yang terjadi dalam perusahaan· Menggunakan enterprise-wide database yang merekamsetiap data sebanyak satu kali· Data dapat diakses secara real-time· Mempunyai kemampuan untuk mengintegrasikanperencanaan dan eksekusi transaksi Karakteristik yang juga dimiliki oleh sebagiansoftware ERP adalah:· Mendukung sistem informasi dalam multi-kurs danmulti bahasa· Mempunyai solusi spesifik untuk suatu industri· Dapat dicustomisasi tanpa merubah bahasa programJacobs dan Whybark (2000) secara singkatmendeskripsikan ERP sebagai pengintegrasian seluruhresources di dalam organisasi (enterprise) dari sudutpandang informasi.Beberapa macam paket software ERP (of the shelf) yangpopuler di pasaran di antaranya (Akerkar, 2002) :· BaaN· MFG/PRO· Marshal· MAMIS· JD Edwards· Oracle· SAP Keistimewaan ERP dibandingkan teknologi sisteminformasi lainnya terletak pada sifatnya yangterintegrasi, sehingga ERP mampu mengatasi banyakpermasalahan yang dihadapi oleh perusahaan. Misalnya,manajemen material, masalah pengendalian mutu,produktivitas karyawan, pelayanan pelanggan, manajemen \nkas, masalah inventori, dan lain-lain.\t\n\tERP system memberikan kepada organisasi penggunanya\nsuatu model pengolahan transaksi yang terintegrasi\ndengan aktivitas di unit lain dalam organisasi,\ncontohnya integrasi antara produksi dengan sumber daya\nmanusia. Dengan mengimplementasikan proses bisnis\nstandar perusahaan dan database tunggal (single\ndatabase) yang mencakup keseluruhan aktivitas dan\nlokasi di dalam perusahaan, ERP mampu menyediakan\nintegrasi di antara aktivitas dan lokasi tersebut.\nSebagai hasilnya, ERP system dapat mendorong ke arah\nkemampuan decision-making yang lebih baik dengan\nparameter yang terukur secara kuantitatif, seperti\nmisalnya penurunan inventory level, pengurangan\npersonel, percepatan pengolahan laporan keuangan, dan\nlain-lain. (O’Leary, 2000)\n\tKeunggulan ERP yang biasanya dijadikan alasan bagi\nperusahaan untuk mengimplementasikan ERP dalam sistem\ninformasinya adalah (O’Leary, 2000):\n·\tERP mengitegrasikan aktivitas perusahaan\n\tPemrosesan data di dalam ERP system terjadi secara\ncross-functional dengan data yang terhimpun dalam satu\nsistem sehingga menyebabkan hilangnya batas antar unit\natau lokasi dalam organisasi\n·\tERP memberikan kesempatan untuk mengadopsi best\npractice\n\tPaket software standard ERP terdiri dari ribuan atau\nbahkan lebih best practice dari proses bisnis yang\ndapat meningkatkan performance dan produktivitas\nperusahaan bila diimplementasikan\n·\tERP memberikan kemampuan standarisasi dalam \norganisasi\n\tStandarisasi yang dimaksud adalah penyamaan proses\nbisnis di lokasi-lokasi yang berbeda di dalam satu\nperusahaan untuk kepentingan efisiensi dan konsistensi\nimage terhadap konsumen\n·\tERP menghindarkan terjadinya information asymetry\n\tKarena ERP menggunakan single database, maka akan\nmenghindarkan terjadinya monopoli informasi di suatu\nunit organisasi, meningkatkan kemampuan kontrol,\nmeningkatkan kemampuan decision-making dan",1] ); //-->kas, masalah inventori, dan lain-lain. ERP system memberikan kepada organisasi penggunanyasuatu model pengolahan transaksi yang terintegrasidengan aktivitas di unit lain dalam organisasi,contohnya integrasi antara produksi dengan sumber dayamanusia. Dengan mengimplementasikan proses bisnisstandar perusahaan dan database tunggal (singledatabase) yang mencakup keseluruhan aktivitas danlokasi di dalam perusahaan, ERP mampu menyediakanintegrasi di antara aktivitas dan lokasi tersebut.Sebagai hasilnya, ERP system dapat mendorong ke arahkemampuan decision-making yang lebih baik denganparameter yang terukur secara kuantitatif, sepertimisalnya penurunan inventory level, penguranganpersonel, percepatan pengolahan laporan keuangan, danlain-lain. (O’Leary, 2000)Keunggulan ERP yang biasanya dijadikan alasan bagiperusahaan untuk mengimplementasikan ERP dalam sisteminformasinya adalah (O’Leary, 2000):· ERP mengitegrasikan aktivitas perusahaanPemrosesan data di dalam ERP system terjadi secaracross-functional dengan data yang terhimpun dalam satusistem sehingga menyebabkan hilangnya batas antar unitatau lokasi dalam organisasi· ERP memberikan kesempatan untuk mengadopsi bestpracticePaket software standard ERP terdiri dari ribuan ataubahkan lebih best practice dari proses bisnis yangdapat meningkatkan performance dan produktivitasperusahaan bila diimplementasikan· ERP memberikan kemampuan standarisasi dalam organisasiStandarisasi yang dimaksud adalah penyamaan prosesbisnis di lokasi-lokasi yang berbeda di dalam satuperusahaan untuk kepentingan efisiensi dan konsistensiimage terhadap konsumen· ERP menghindarkan terjadinya information asymetryKarena ERP menggunakan single database, maka akanmenghindarkan terjadinya monopoli informasi di suatuunit organisasi, meningkatkan kemampuan kontrol,meningkatkan kemampuan decision-making dan \nmenghindarkan pekerjaan yang sia-sia dalam penyiapan\ninformasi atau input data di lebih dari satu tempat\n·\tERP menyediakan informasi secara real-time dan\non-line\n\tDimungkinkan dengan terhubungnya semua end-user\nperusahaan dalam satu sistem informasi secara on-line\n·\tERP memberikan keleluasaan untuk mengakses data\nperencanaan dan controlling secara simultan\n\tDengan penggunaan single database, semua user dalam\norganisasi dapat mengakses suatu data secara simultan,\nmemberikan kemampuan perencanaan dan controlling\nyanglebih konsisten\n·\tERP memberikan fasilitas komunikasi dan kolaborasi\ndi dalam satu perusahaan\n\tERP memberikan kemampuan kepada user dari berbagai\nfungsi dan lokasi dalam organisasi untuk berkomunikasi\ndan kolaborasi dengan adanya proses yang saling\nberhubungan. Adanya proses yang standar juga\nmengurangi potensi konflik.\n·\tERP memberikan fasilitas komunikasi dan kolaborasi\nantar perusahaan\n\tTrend bisnis modern saat ini adalah untuk\nmengintegrasikan database organisasi kepada organisasi\npartner untuk kepentingan procurement atau yang lain.\nUntuk mendukung keperluan tersebut, diperlukan single\nrepository (data storage) bagi seluruh organisasi yang\nterlibat, dan kemampuan ini dimiliki oleh ERP.\n\nMSY\nhttp://www.ipoms.or.id\n\n__________________________________________________\nDo You Yahoo!?\nTired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around \nhttp://mail.yahoo.com \n\n\n \n\n \n __._,_.___\n \n \n \n ",1] ); //-->menghindarkan pekerjaan yang sia-sia dalam penyiapaninformasi atau input data di lebih dari satu tempat· ERP menyediakan informasi secara real-time danon-lineDimungkinkan dengan terhubungnya semua end-userperusahaan dalam satu sistem informasi secara on-line· ERP memberikan keleluasaan untuk mengakses dataperencanaan dan controlling secara simultanDengan penggunaan single database, semua user dalamorganisasi dapat mengakses suatu data secara simultan,memberikan kemampuan perencanaan dan controllingyanglebih konsisten· ERP memberikan fasilitas komunikasi dan kolaborasidi dalam satu perusahaanERP memberikan kemampuan kepada user dari berbagaifungsi dan lokasi dalam organisasi untuk berkomunikasidan kolaborasi dengan adanya proses yang salingberhubungan. Adanya proses yang standar jugamengurangi potensi konflik.· ERP memberikan fasilitas komunikasi dan kolaborasiantar perusahaanTrend bisnis modern saat ini adalah untukmengintegrasikan database organisasi kepada organisasipartner untuk kepentingan procurement atau yang lain.Untuk mendukung keperluan tersebut, diperlukan singlerepository (data storage) bagi seluruh organisasi yangterlibat, dan kemampuan ini dimiliki oleh ERP

sistem EDGE pada selluler

teknologi telekomunikasi selular termasuk salah satu yang mengalami kemajuan paling pesat. Bahkan, teknologi General Pocket Radio System (GPRS) yang berbasis teknologi GSM 900 dan 1800, segera ditinggalkan dan berganti dengan teknologi lebih canggih, yakni berbasis teknologi Enhanced Data for the GSM Evolution (EDGE). Dalam transfer data, misalnya, teknologi EDGE bisa tiga kali lebih cepat dari teknologi GPRS. Artinya, bila pelanggan selular ingin mendownload pesan MMS dengan teknologi GPRS memerlukan waktu puluhan detik, tapi dengan teknologi EDGE, hanya perlu waktu beberapa detik saja.Kelebihan lain, bila teknologi GPRS memiliki kemampuan transfer data hingga 114 Kbps, teknologi EDGE mampu mensupport data, layanan multimedia hingga 384 Kbps. EDGE merupakan sebutan baru buat GSM 384. Teknologi ini disebut GSM 384, karena memiliki kemampuan transmisi data hingga 384 Kbps. Pertanyaannya, operator-operator selular mana saja yang kini telah memakai teknologi EDGE?Salah satunya, PT Indosat Multimedia Mobile (IM3). Anak perusahaan Indosat Group ini, sejak beberapa waktu lalu telah bertekad meninggalkan teknologi GSM tradisional dan segera beralih ke teknologi Enhanced Data for the GSM Evolution (EDGE). Diharapkan, up grade ke teknologi itu bisa diselesaikan akhir tahun ini. Lewat pemanfatan teknologi EDGE, kami selangkah lebih unggul di depan operator yang masih mengembangkan teknologi GPRS,’’ ungkap Sumedi Kirono, Direktur Operasi Teknik dan Pengembangan IM3, belum lama ini.Menurut Sumedi, saat ini teknologi selular dunia mulai beralih ke EDGE dan IM3 yang dikenal sebagai pelopor seluler multimedia tidak ingin ketinggalan, walaupun perangkat pendukung, misalnya ponsel, belum siap. Diperkirakan, baru pada triwulan IV nanti perangkat ponselnya dipasarkan. Dijelaskan, banyak kelebihan dari teknologi generasi EDGE tersebut, terutama dari sisi kecepatan penyampaian data. Apabila GPRS, secara teoritis dapat menyampaikan data dengan kecepatan maksimal 114 kbps, maka EDGE bisa 384 kbps atau tiga kali lebih cepat. ‘’Dengan kecepatan tersebut, jelas sangat menguntungkan IM3 yang memang mengutamakan pasar yang membutuhkan kecepatan dalam penyampaian data. Kondisi itu, tidak mungkin bisa dihindari, karena makin banyak pengguna selular yang memanfaatkan jasa komunikasi data dan multimedia,’’ paparnya.Ditambahkan, dalam memasyarakatkan jasa layanan video stream, pihaknya mencoba demo memanfaatkan sarana televisi pemantau Polri. Dari demo tersebut, pelanggan IM3 dapat memantau kondisi jalan raya cukup dari layar ponselnya. Video stream merupakan salah satu layanan yang sebenarnya sudah sejak lama dikembangkan oleh IM3, tetapi belum sepopuler layanan multimedia services (MMS).Prestasi GemilangIM3 telah mencatat prestasi gemilang, menyusul keberhasilan mendemokan kecanggihan fitur terbaru IM3-Video Streaming di hadapan Presiden Megawati pada HUT Bhayangkara ke-57 di Pondok Cabe, Jakarta, belum lama ini. Keberhasilan IM3 tersebut atas dukungan teknologi EDGE dari Ericsson. EDGE (Enhanced Data rate for Global Evolution), suatu teknologi nirkabel generasi ketiga (3G).Di Indonesia, boleh dibilang jaringan infrastruktur IM3 telah berteknologi EDGE milik Ericsson dan masih terbaik dari pesaingnya Siemens maupun Motorola, Alcatel dan NEC sebagai pilar dari teknologi telekomunikasi. Ericsson segera akan mewujudkan teknologi telepon seluler generasi ketiga (3G) di Indonesia.Operator selular anak perusahaan Indosat Group ini juga memamerkan kecanggihan teknologi Ericsson saat IM3 mendemokan video streaming pada pameran HUT Bhayangkara di Jakarta dengan topik Live Traffic Surabaya via handphone. Peristiwa ini diawali dengan permintaan Kepolisian Negara. Tapi IM3 juga akan memberi layanan bagi masyarakat umum melalui video streaming, yang dapat mengontrol kegiatan maupun sistem keamanan di kantor atau rumahnya melalui telepon seluler.Menurut Direktur Operasi Jaringan IM3-Satelindo, Sumedi Kirono, pihaknya merasa bangga karena keberhasilan memamerkan kecanggihan teknologi IM3 di hadapan Presiden dan Wakil Presiden RI, serta pejabat tinggi Negara lain. Itu hasil kerja keras tim teknis IM3, diperkuat oleh IM3 Jawa Timur, yang pertama kali mengaplikasikan layanan video streaming.Pengembangan video streaming ini merupakan hasil kerja sama IM3 dengan Institut Teknologi 10 Nopember (ITS) Surabaya. IM3 didemokan kesibukan traffic lalu lintas di Bundaran Waru salah satu lokasi paling srategis di Surabaya- melalui layar ponsel. Presiden dan Wakil Presiden didampingi Kapolri ikut mencoba video streaming melalui ponsel Nokia 3650.Tim kecil di IM3 Surabaya berhasil meng-online-kan kondisi Control Room IM3 Surabaya di handphone Nokia 7650, hingga sampai saat ini sudah banyak prototype content Mobile Audio/Video Streaming yang bisa di akses pelanggan IM3 melalui WAP site : wap.im3sby.com. Pelanggan IM3 dapat menggunakan handphone Nokia 7650/3650 maupun PDA PocketPC dan Palm yang sudah di-install fitur RealOne Player.Melalui kecanggihan teknologi seluler yang dimiliki, IM3 turut membantu Kepolisian Negara, antara lain dengan membuat aplikasi khusus untuk Kepolisian.Jasa Nilai Tambah Bukan hanya itu, IM3 juga menyediakan layanan jasa nilai tambah ini kepada masyarakat luas dengan syarat harus mendaftar dulu. “Kita punya target akhir tahun 2003 menjadi operator selular terbaik di negeri ini. Semua jaringan dan BTS sudah bermuatan teknologi EDGE sehingga kita saat ini sudah memiliki teknologi generasi ke 2,88 ke 2,99 sebelum menjadi operator ponsel dengan teknologi generasi ketiga,” katanya.Bagaimana dengan persiapan Telkomsel? Dijawab sendiri, meski persaingan dalam bisnis telekomunikasi, termasuk jasa selular kini makin ketat, kami optimis, tetap mampu menjadi market leader pasar selular di Indo-nesia. Pertumbuhan Telkomsel hingga kini masih tertinggi, yakni customer base 56 persen, EBIDA 46 persen dan net income sekitar 36 persen.Menyadari persaingan makin ketat dan perusahaan yang dipimpinnya tergolong sebagai operator selular terbesar saat ini, maka mantan Kadivre II Jakarta ini, telah membuat berbagai strategi, terutama berkaitan dengan mempertahankan pertumbuhan untuk jangka panjang. Menurut perhitungan, memberikan pelayanan sampai ke seluruh pelosok, maka Telkomsel tetap harus menyediakan fasilitas tersebut. Satu contoh, meski secara bisnis saat ini belum menguntungkan, tapi Telkomsel mau membangun base transceiver station (BTS) di Pulau Sangir, Sulawesi Utara, suatu pulau yang berbatasan langsung dengan Filipina. “Jujur aja, saat ini secara komersial pendirian BTS di Pulau Sangir tersebut akan menjadi beban operasional kami. Namun dalam jangka panjang, BTS di Pulau Sangir pasti akan memberikan keuntungan,” tandasnya. Pertama, jangkauan terluas, baik di Indonesia maupun luar negeri. Pada saat ini, jaringan GSM Telkomsel tercatat paling luas, yakni mampu menjangkau 80 persen populasi Indonesia di lebih dari 5000 kota besar di ribuan kecamatan.Kedua, tarif paling wajar, karena sudah termasuk PPn 10 persen. SimPATI memberikan tarif yang kompetitif ekonomis (off peak), ditambah zona lokal yang luas sesuai mobilitas keseharian pengguna simPATI. Telkomsel menggunakan tarif yang fair sesuai dengan tipe komunikasinya.Manajemen Telkomsel, menurut GM Marketing Telkomsel, Erik Meijer, janji akan berupaya terus menerus meningkatkan pelayanan, karena telah dipercaya lebih dari separuh pengguna jasa selular di Indonesia dengan jumlah pelanggan lebih dari 7,5 juta yang dilayani dengan teknologi modern 2,5G.Untuk memuaskan pelanggan, kami saat ini sedang mengembangkan layanan berbasis teknologi 2 ¾G Enhanced Data rate for GSM Evolution-EDGE dan wireless fidelity (WIFI). ”Meski pelanggannya masih sedikit, kami tetap menyiapkan jaringan teknologi canggih ini untuk mengantisipasi kebutuhan jasa telepon selular ke depan yang makin memerlukan keragaman, ungkap GM Markerting PT Telkomsel, Erik Meijer.Dijelaskan Erik, penghargaan yang diterimanya bukan diperoleh begitu saja, melainkan dari hasil survei selama bulan April – Mei 2003 oleh lembaga penelitian MARS bekerja sama dengan majalah SWA, melalui 2.921 responden yang mewakili berbagai lokasi kota besar. Rinciannya, Jakarta (626 responden), Bandung (566 responden), Semarang (612 responden), Surabaya (540 responden), dan Medan (577 responden).”Penghargaan yang kami terima ini, selain memberikan kebanggaan juga memberikan manfaat ,baik bagi Telkomsel maupun pelanggan. Bagi pelanggan, penghargaan tentu akan memberikan kebanggaan tersendiri bagi pelanggan kartuHALO dan simPATI. Sedangkan bagi Telkomsel jelas bermanfaat, karena dengan penghargaan tersebut merupakan salah satu bentuk pengakuann pihak lain atas hasil dari berbagai upaya kami dalam memberikan yang terbaik bagi pelanggan,” ujar Erik.KartuHALO dan SimPATITentang kiat manajemen Telkomsel dalam memasarkan produknya, menurut Erik Meijer, harus dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya, kartuHALO, kartu jenis pascabayar Telkomsel ini menerobos pasar melalui pendekatan kultur dan ke-Indonesiaan, baik dari sisi nama ”kartuHALO” sebagai pengganti sebuah simcard GSM maupun desain pada kartunya, yang mengangkat berbagai macam nilai kebudayaan di Indonesia yang identik dengan luasnya jangkauan layanan GSM Telkomsel dari Sabang sampai Merauke.Dijelaskan, pelanggan kartuHALO juga diberikan kenyamanan bila melakukan komunikasi di berbagai belahan dunia, karena Telkomsel telah menggandeng kerja sama dengan 180 operator di 75 negara untuk internasional roaming. Selain itu, pelanggan kartuHALO juga diberikan berbagai layanan nilai tambah. Misalnya, untuk saat ini, pelanggan kartuHALO juga juga dapat menikmati VAS berupa layanan multibank mobil banking dan aplikasi teknologi generasi 2,5G yang diimplementasikan dalam layanan Telkomsel Mobile Data Services, GPRS dan MMS. Khususnya untuk kartu prabayar simPATI, tambahnya, Telkomsel termasuk pelopor dan kini fasilitas yang diberikan nyaris sama dengan pelanggan kartuHALO. Selain memberi kenyamanan berkomunikasi saat menjelajah di seluruh pelosok Indonesia, simPATI juga nyaman digunakan di mancanegara, karena simPATI merupakan pelopor kartu prabayar di Indonesia yang bisa digunakan untuk menjelajah di berbagai belahan dunia, dengan diluncurkannya fasilitas simPATI internasional roaming, bulan Februari 2003 lalu. ”Kini pelanggan simPATI juga sudah bisa menikmati layanan teknologi GSM 2,5G yakni GPRS (General Packet Radio Switching) dan MMS (Multimedia Messaging Services) serta memiliki keunggulan komparatif dibandingkan produk prabayar lain sejenis, karena tarifnya sudah termasuk PPN 10 persen,” paparnya.

Next Generation Network (NGN) atau jaringan telekomunikasi masa depan, merupakan state of the art of technology, suatu model jaringan baru yang berbasis Internet Protocol (IP) untuk sebuah range produk dan layanan yang luas, mulai dari voice, multimedia, video dan sebagainya. Teknologi NGN sangat menantang untuk meng-create kembali suasana pertelekomunikasian khususnya di Indonesia. Telkom sebagai perusahaan telekomunikasi incumbent terus bertekad mempertahankan dominasinya sebagai national telecomuinication flag carrier untuk turut serta membangun sebuah life style modern society yang juga sebagai aspirator bagi dunia telekomunikasi dengan teknologi NGN. Saat ini, seluruh dunia menantikan harapan pada inisiatif terhadap NGN. NGN sebagai integrasi telekomunikasi dan teknologi informasi (ICT/infokom) serta life style diharapkan mampu menghadirkan layanan telekomunikasi multimedia yang inovatif.
Bagi operator seperti Telkom, trend teknologi NGN bisa dikatakan seperti buah simalakama. Di satu pihak, keterbatasan finansial sehingga pembelanjaan modal harus dilakukan secara hati-hati dalam melihat trend teknologi ini (yang belum terlalu matang secara teknologi, layanan yang ditawarkan, standar, maupun regulasi). Namun disisi lain, pamor circuit switch pada jaringan wireline (PSTN) sudah memudar yang berhadapan fenomena jaringan wireless dan voice over packet. Disamping itu, secara global sebagian besar operator telco dunia sudah mulai mengarah ke NGN bahkan sebagian kecil sudah melakukan replacement jaringan TDM-nya menjadi NGN secara revolusi. Hal ini menyebabkan mau tidak mau Telkom harus mulai melakukan pemutakhiran jaringan eksisting menuju NGN jika ingin sustainable dalam bisnis telekomunikasi dan tentunya tidak ketinggalan jaman. Satu harapan dengan munculnya teknologi baru adalah adanya layanan-layanan baru yang bisa di-deliver ke pelanggan.
Trend Layanan Enhance
Trend layanan NGN yang berkembang saat ini adalah perkembangan enhanced services baik untuk personal maupun korporasi serta trend paketisasi layanan seperti triple play. Di pihak lain, trend NGN menuju paltform IMS (IP Multitimedia Subsystem) akan membawa dampak terhadap perkembangan trend layanan yang lebih inovatif dan interaktif. Trend layanan juga berkembang menuju konvergensi layanan wireless dan wireline. Trend dan variasi layanan pada arsitektur layanan NGN antara lain dapat diuraikan sebagai berikut:
- Layanan Data Connectivity; Memungkinkan penetapan konektivitas real-time antara end-point, bersama dengan variasi fitur value added (misalnya: bandwidth on demand, bandwidth management/call admission control).
- Layanan Multimedia; Memungkinkan multiple party berinteraksi menggunakan voice, video dan atau data. Hal ini memungkinkan pelanggan untuk berkomunikasi satu sama lain sambil menampilkan informasi visual.
- Virtual Private Network (VPN); Voice VPN meningkatkan kapabilitas jaringan interlokasi dari bisnis dengan mengijinkan organisasi besar yang tersebar secara geografis untuk mengkombinasikan jaringan privat eksistingnya dengan porsi PSTN menyediakan pelanggan dengan kapabilitas dialing uniform. Data VPN menyediakan tambahan fitur sekuriti dan jaringan yang memungkinkan pelanggan membagi jaringan IP seperti sebuah VPN.
- Public Network Computing (PNC); Menyediakan network publik berbasis layanan komputing untuk pelanggan bisnis dan konsumer. Sebagai contoh, penyedia jaringan menyediakan kapabilitas umum processing dan storage (misalnya hosting web page, menyimpan-memelihara-backup file data, menjalankan aplikasi computing).
- Unified Messaging; Mendukung delivery voice mail, email, fax mail melalui interface umum. Melalui interface tersebut, pelanggan akan mengakses dan memberitahu variasi tipe message (voice mail, email, fax mail, dll), independen terhadap akses (seperti : wireline atau mobile phone, komputer, atau perangkat data wireless).
- Information Brokering; Melibatkan iklan, pencarian dan penyediaan informasi kepada pelanggan dengan provider. Sebagai contoh, pelanggan dapat menerima informasi berbasis kriteria yang spesifik atau berbasis preference personal dan pola perilaku.
- E-Commerce; Memungkinkan pelanggan untuk membeli barang dan menyediakan informasi untuk mempertemukan pelanggan dengan penyedia layanan. Hal ini termasuk memproses transaksi, memverifikasi informasi pembayaran, menyediakan sekuriti dan perdagangan yang memungkinkan. Home banking dan home shopping termasuk kategori layanan ini. Termasuk juga aplikasi business to business (seperti supply chain management dan aplikasi knowledge management).
- Call Center Service; Seorang pelanggan melakukan panggilan ke agen call center dengan meng-klik pada web page. Panggilan dapat diarahkan ke agen yang tepat yang berlokasi dimana saja, bahkan di rumah (seperti virtual call center). Voice call dan pesan email dapat diantrikan secara seragam oleh agen. Agen memiliki akses elektronik ke pelanggan, katalog, stock, dan order informasi yang dikirimkan kembali antara pelanggan dan agen.
- Interactive Game; Menawarkan pelanggan sebuah cara bertemu secara online dan menetapkan sesi game yang interaktif.
- Distributed Virtual Reality; Mengacu secara teknologi yang dibangun mewakili event real world, orang, tempat, pengalaman, dll. Yang mana partisipan masuk dan provider dari pengalaman virtual secara fisik terdistribusi.
- Home Manager; Dengan kehadiran home networking dan peralatan pintar, layanannya dapat memonitor dan mengontrol sistem sekuriti rumah, sistem energi, sistem entertainment rumah dan peralatan rumah lain. Bayangkan kita sedang menonton TV dan bel pintu berbunyi, kita hanya menggunakan remote TV untuk mendapat pandangan pintu masuk dan melihat siapa disana. Atau bayangkan memonitor rumah kita selama perjalanan, atau melihat anak-anak dirumah selama kita bekerja.

teknologi sistem informasi WIFI

Keywords: Hotspot WiFiWiFi (Wireless fidelity) merupakan sebuah teknologi yang memungkinkan sejumlah komputer terhubung dalam sebuah jaringan tanpa kabel alias Wireless LAN. Hotspot WiFi merupakan teknologi yang dikembangkan dari Wireless LAN ini. Melalui Hotspot WiFi, pengguna bisa mengakses Internet dari laptop atau PDA yang berada di WiFi Access Point tertentu. Pengguna tidak perlu melakukan instalasi apa pun. Anda cukup datang ke lokasi – misalnya – kafe atau hotel tertentu, nyalakan laptop/PDA Anda, dan Anda langsung bisa terkoneksi ke Internet
Hotspot WiFiWiFi (Wireless fidelity) merupakan sebuah teknologi yang memungkinkan sejumlah komputer terhubung dalam sebuah jaringan tanpa kabel alias Wireless LAN. Hotspot WiFi merupakan teknologi yang dikembangkan dari Wireless LAN ini. Melalui Hotspot WiFi, pengguna bisa mengakses Internet dari laptop atau PDA yang berada di WiFi Access Point tertentu. Pengguna tidak perlu melakukan instalasi apa pun. Anda cukup datang ke lokasi – misalnya – kafe atau hotel tertentu, nyalakan laptop/PDA Anda, dan Anda langsung bisa terkoneksi ke InternetDua teknologi yang telah berkembang pesat beberapa tahun belakangan ini dan sangat berpengaruh langsung terhadap kehidupan jutaan manusia adalah internet dan telepon bergerak. Sementara internet memberikan kemudahan dalam mengakses informasi-informasi yang sangat berharga dengan sangat murah dan tidak tergantung pada lokasi di manapun mengakses, sebaliknya telepon bergerak menghubungkan jarak yang begitu jauh untuk berkomunikasi. Langkah berikut yang logis adalah membawa kedua teknologi ini bersama-sama, memungkinkan untuk mengakses informasi yang tidak saja tidak tergantung pada sumber informasi, tetapi juga tidak tergantung pada lokasi di mana pengguna mengaksesnya

Kamis, 13 September 2007

sejarah monitor

  1. Sejarah Monitor

    Istilah "mod paparan" merujuk kepada ciri-ciri paparan komputer, khususnya bilangan warna maksimum dan peleraian imej maksimum (dalam piksel lintang dan piksel lajur). Terdapatnya banyak mod paparan yang boleh di dapati dalam sistem komputer peribadi pada hari ini.

    Paparan komputer peribadi yang terawal merupakan Monitor monokrom yang digunakan untuk pemproses kata dan sistem komputer berdasarkan teks pada dekad 1970-an. Pada tahun 1981, IBM memperkenalkan sistem paparan Penyesuai Grafik Warna (CGA). Sistem paparan ini berupaya memberikan empat warna, dan mempunyai peleraian maksimum 320 piksels datar dan 200 piksel tegak. Walaupun CGA mencukupi untuk kegunaan permainan komputer yang mudah seperti permainan solitaire dan permainan dam, ia tidak mencukupi untuk pemprosesan kata, penerbitan atas meja ataupun penggunaan grafik yang canggih.

    Pada tahun 1984, IBM memperkenalkan sistem paparan Penyesuai Grafik Tertingkat (EGA) yang dapat memberikan sehingga 16 warna yang berlainan dan peleraian sehingga 640 x 350. Ini memperbaiki kelihatannya berbanding paparan yang lebih awal, dan memungkinan pembacaan teks dengan mudah. Bagaimanapun, EGA tidak memberikan peleraian imej yang mencukupi untuk kegunaan-kegunaan tahap tinggi seperti reka bentuk grafik dan penerbitan atas meja. Mod ini kini sudah usang, walaupun ia kekadang masih boleh didapati di pemprosesan lama dan komputer peribadi di rumah kediaman.

    Pada tahun 1987, IBM memperkenalkan sistem paparan Tatasusunan Grafik Video (VGA). Kini, ini telah merupakan piawai minimum yang dapat diterima untuk komputer peribadi. Peleraian maksimum tergantung kepada bilangan warna yang dipaparkan. Pengguna boleh memilih antara enam belas warna pada 640 x 480, ataupun 256 warna pada 320 x 200.

    Pada tahun 1990, IBM memperkenalkan sistem paparan Tatasusunan Grafik Terluas (XGA) sebagai waris untuk paparan 8514/A. Versi yang berikut, iaitu XGS-2, memberikan peleraian 800 x 600 piksel dalam warna yang benar (16 juta warna) dan peleraian 1024 x 768 dalam 65,536 warna. Kedua-dua tahap peleraian imej ini mungkin merupakan jenis yang terpopular di kalangan individu dan perniagaan kecil pada hari ini.

    Persatuan Piawai-Piawai Elektronik Video (VESA) telah mengasaskan antara muka pengaturcaraan piawai untuk paparan Tatasusunan Grafik Video Super (SVGA) yang digelarkan Sambungan BIOS VESA ("VESA BIOS Extension"). Lazimnya, paparan SVGA dapat mendukung palet sehingga 16 juta warna, tergantung kepada jumlah ingatan video yang tersedia dalam sesuatu komputer yang akan menghadkan bilangan warna yang dapat dipaparkan. Spesifikasi peleraian imej berbeza-beza. Pada umumnya, lebih besar skrin Monitor SVGA, lebih banyak piksel dapat dipaparkan secara datar dan tegak.

    Baru-baru ini, spefikasi-spefikasi baru telah muncul. Ini termasuk Tatasusunan Grafik Terluas Super (SXGA) dan Tatasusunan Grafik Terluas Ultra (UXGA). Spesifikasi SXGA biasa digunakan untuk merujuk kepada skrin-skrin yang mempunyai peleraian 1280 x 1024; UXGA merujuk kepada peleraian 1600 x 1200. Pada hari ini, spesifikasi yang lama (VGA and SVGA) sering digunakan untuk rujukan kepada keupayaan peleraian tipika

sejarah HDD

  1. Sejarah hard disk drive (HDD)

    Hard disk drive (HDD) pertama kali dibuat dan diproduksi oleh IBM company pada tahun 1956 yang selanjutnya dikenal sebagai HDD generasi pertama. HDD berlabel RAMAC 305 ini mempunyai kapasitas 5 Mega Bits (MB) atau 5.000.000 bits. Artinya RAMAC 305 hanya bisa menyimpan 5 juta informasi. Pada tahun 2004, Toshiba company mengeluarkan hard disk drive berlabel HDD-0.85 inchi. HDD yang berukuran kurang dari 1 inchi ini mempunyai kapasitas 4 Giga Bits (GB) atau 4 milyar bits, dan menjadi HDD terkecil di dunia. Kapasitas hard disk

    Kapasitas hard disk adalah salah satu spesifikasi komputer yang menentukan mahal atau murahnya komputer. Bisanya dalam satu HDD terdapat beberapa lempeng platter atau hard disk yang menunjukkan total kapasitas hard disk komputer. Dalam dunia ilmiah, kapasitas hard disk biasanya ditulis dalam satuan density (kerapatan) kapasitas hard disk yang disingkat BPSI (Bits per square inch) atau jumlah bit tiap 1 inchi persegi. Hal ini untuk memudahkan para penggiat teknologi di bidang hard disk dalam mengidentifikasi perkembangan kapasitas hard disk.

    Secara umum perkembangan teknologi pada hard disk ada dua hal, yaitu ukuran yang semakin kecil dan kapasitas hard disk yang semakin besar. Jika dibandingkan dengan yang lainnya, perkembangan teknologi hard disk sangat cepat, salah satu parameternya adalah kapasitasnya yang meningkat secara eksponensial (lihat gambar 4). Pada tahun 2004, kapasitas hard disk di pasaran menembus angka 70 GB/square-inch (D. Weller, IEEE lecture at Nagoya University, 2004). Artinya 140 GB atau 140 milyar informasi bisa disimpan dalam 1 lempeng (platter) hard disk yang mempunyai luas 2 inchi persegi. Dari kapasitas tersebut berhasil diproduksi HDD berkapasitas beberapa ratus GB. Karena biasanya dalam satu HDD terdiri dari beberapa lempeng hard disk. Dan angka tersebut akan terus bertambah seiring dengan perkembangan teknologi di bidang hard disk. Penigkatan kapasitas hard disk berlipat dua setiap dalam rentan 1 tahun. Dengan semakin banyaknya hard disk berkapasitas besar di pasaran, biaya untuk sebuah HDD akan semakin turun.


sejarah viruz

  1. Sejarah Virus Komputer

    Virus komputer pertama kalinya tercipta bersamaan dengan komputer. Pada tahun 1949, salah seorang pencipta komputer, John von Newman, yang menciptakan Electronic Discrete Variable Automatic Computer (EDVAC), memaparkan suatu makalahnya yang berjudul “Theory and Organization of Complicated Automata”. Dalam makalahnya dibahas kemungkinan program yang dapat menyebar dengan sendirinya.

    Perkembangan virus komputer selanjutnya terjadi di AT&T Bell Laboratory salah satu laboratorium komputer terbesar di dunia yang telah menghasilkan banyak hal, seperti bahasa C dan C++.1 Di laboratorium ini, sekitar tahun 1960-an, setiap waktu istirahat para peneliti membuat permainan dengan suatu program yang dapat memusnahkan kemampuan membetulkan dirinya dan balik menyerang kedudukan lawan. Selain itu, program permainan dapat memperbanyak dirinya secara otomatis. Perang program ini disebut Core War, yaitu pemenangnya adalah pemilik program sisa terbanyak dalam selang
    waktu tertentu. Karena sadar akan bahaya program tersebut, terutama bila bocor keluar laboratorium tersebut, maka setiap selesai permainan, program tersebut selalu dimusnahkan.

    Sekitar tahun 1970-an , perusahaan Xerox memperkenalkan suatu program yang digunakan untuk membantu kelancaran kerja. Struktur programnya menyerupai virus, namun program ini adalah untuk memanfaatkan waktu semaksimal mungkin dan pada waktu yang bersamaan dua tugas dapat dilakukan.

    Pada tahun 1980-an, perang virus di dunia terbuka bermula atas pemaparan Fred Cohen, seorang peneliti dan asisten profesor di Universitas Cincinati, Ohio. Dalam pemaparannya, Fred juga mendemonstrasikan sebuah program ciptaannya, yaitu suatu virus yang dapat menyebar secara cepat pada sejumlah komputer. Sementara virus berkembang, Indonesia juga mulai terkena wabah virus. Virus komputer ini pertama menyebar di Indonesia juga pada
    tahun 1988. Virus yang begitu menggemparkan seluruh pemakai komputer di Indonesia, saat itu, adalah virus ©Brain yang dikenal dengan nama virus Pakistan.

virus komputer semakin canggih

  1. Virus Komputer makin Canggih

    PARA pembuat virus komputer dan worm tak pernah kekurangan akal dalam menyebarkan ciptaannya. Kita pernah mengenal virus yang disamarkan dalam kiriman surat elektronik. Kini muncul virus komputer baru yang bisa menyamar sebagai halaman situs Web.
    Meski worm e-mail yang disebut virus W32/Myparty@MM atau ``My Party`` ini terbukti tidak sedemikian merusak layaknya virus Nimda atau Kournikova tempo dulu, tetap saja patut diwaspadai. Yang menarik adalah virus ini memakai taktik psikologis baru untuk mengecoh pemakai komputer.
    Program perusak ``My Party`` adalah virus pertama yang memanfaatkan ekstensi .com supaya orang mau membukanya. Dia menjelajahi Web lewat account e-mail Microsoft Outlook dan menyebabkan gangguan di mana-mana. ``Virus tersebut terlihat seperti dikirimkan teman kita sendiri, attachment-nya juga mirip alamat Web sehingga orang yang tidak tahu bisa terbujuk mengkliknya,`` kata konsultan perusahaan antivirus Sophos, Graham Cluley, dalam BBC News Online.
    Sementara para ahli virus yang tergabung dalam Anti-Virus Emergency Response Team (AVERT) mengidentifikasi My Party sebagai virus dengan risiko medium. Meski sempat dikhawatirkan, virus MyParty agaknya tak terlalu ganas. Buktinya sejauh ini hanya diterima beberapa ribu laporan.
    Worm yang bisa menyebar luas ini datang sebagai pesan e-mail. Subjek surat berbunyi ``new photos from my party`` dan isinya berupa pesan antara lain ``Hello! My party...It was absolutely amazing! I have attached my web page with new photos. If you can make color prints of my photos. Thanks!.`` Kalimat tersebut berpura-pura seolah mengarahkan orang kepada sebuah situs Web Yahoo yang berisi kumpulan foto pesta teman sendiri.
    Seperti disebutkan Siliconvalley.internet.com, rangkaian attachment virus yaitu www.myparty.yahoo.com memang mirip dengan alamat (URL) sebuah situs Web. Padahal sebenarnya ekstensi tadi merupakan file PE 29.696 byte. Bila dibuka, virus menyalin dirinya sendiri ke C:\recycled\regctrl.exe lalu file segera dijalankan.
    Selanjutnya, server SMTP default milik pemakai komputer akan ditarik dari registrasi. Virus memakai server SMTP itu untuk mengirim dirinya ke semua alamat yang ada pada Windows Adress Book dan alamat di dalam file .DBX.
    Masalah lain adalah virus itu membuat pintu belakang Trojan. Risikonya komputer menjadi terbuka untuk serangan model denial of service dan ancaman keamanan lain.
    Uniknya, virus hanya mencoba memperbanyak diri kalau kalender menunjukkan tanggal 25, 26, 27, 28, atau 29 Januari 2002. AVERT mengatakan ada varian lain yang hanya mampu menyebar antara 20 dan 24 Januari 2004. Pada komputer dengan penyetelan kalender yang tepat, varian itu tidak akan mereplikasi diri.
    Perusahaan F-Secure Anti Virus dari Finlandia mengatakan worm tersebut dibuat di Rusia dan tidak akan menginfeksi komputer di negara tersebut.
    Serangan e-mail ``My Party`` ini adalah contoh lain dari virus ``reverse social engineering``. Virus tipe ini tidak mengandalkan kata-kata subjek sensasional, seperti AnnaKournikova atau Naked Wife, untuk mengecoh pemakai komputer. Worm Kournikova, yang dulu terkenal, menjanjikan gambar sang gadis petenis Rusia kepada orang yang membuka surat.
    Virus MyParty lebih memanfaatkan nama attachment yang lebih realistis. ``Karena orang sangat jarang mengirim format .com, administrator sistem dapat dengan mudah mencegah serangan dengan memfilter attachment e-mail berekstensi .com pada gateway e-mail atau firewall,`` ungkap Manajer F-Secure, Mikko Hypponen.
    Orang bisa sadar komputernya telah terinfeksi bila melihat dari prompt DOS dengan C:\RECYCLE\REGCTRL.EXE, bukan dari Windows. Bila memakai Windows ME, sistem operasi tersebut menggunakan utiliti cadangan yang mem-back-up file-file terpilih secara otomatis ke folder C:\_Restore. Artinya, file terinfeksi bisa disimpan di sana sebagai file cadangan, lalu scan virus jadi tidak bisa menghapus file

sejarah keyboard

  1. SEJARAH KEYBOARD

    Keyboard merupakan alat input standar yang sangat esensial pada sebuah PC. Tahukah Anda kapan keyboard atau papan ketik pertama kali ditemukan? Jawabannya adalah pada tahun 1864 yang kemudian dipatenkan oleh Christopher Latham Sholes pada 1868.
    Keyboard yang kita kenal sekarang ini memiliki nama resmi Qwerty yang di ambil dari enam huruf pertama pada "home row". Home row sendiri merupakan istilah untuk deretan alfabet kedua (posisinya di tengah) keyboard. Dideretan inilah seharusnya user atau juru ketik menempatkan jari-jarinya jika sedang tidak mengetik.
    Lalu, kenapa tombol-tombol alfabet pada keyboard ditempatkan secara acak? Alasannya adalah untuk memperlambat pengetikan. Kenapa? Pada awalnya mesin ketik dibuat senyaman mungkin untuk penggunanya, tetapi akibatnya, para pengguna malah dapat mengetik dengan kecepatan tinggi. Hal ini membuat pengait- pengait karakter pada mesin ketik menjadi sering tersangkut.
    Setelah beberapa bulan mencari cara untuk mengatasi sering menyangkutnya pengait tersebut, Sholes mengacak posisi alfabet pada mesin ketik seperti sekarang ini. Dan setelah teknologi mesin ketik berkembang ke mesin ketik elektrik sampai ke komputer, urutan alfabet yang acak tersebut tetap digunakan.
    Untuk komputer, keyboard pertama kali digunakan pada tahun 1964. Sebuah perangkat yangdibuat oleh MIT, Bell Laboratories, dan General Electric yang disebut Mulitics berhasil menggabungkan video display terminal (monitor CRT saat ini-Red) dengan mesin ketik elektrik. Layout Qwerty temuan Christopher Latham Sholes tetap digunakan, meski pada keyboard saat ini, sejumlah function keys sudah diimplementasikan.



umpc


  1. Fujitsu LifeBook U1010. Dengan menggunakan platform Intel A110, Fujitsu mengklaim produknya tersebut sebagai Ultra-Mobile PC (UMPC) terkecil di dunia.
    beberapa spesifikasi standar yang diusung LifeBook U1010 diantaranya adalah memori 1GB, harddisk 40 GB, bluetooth, koneksi wireless, slot kartu CF dan SD, fingerprint sensor, layar 5,6 inchi 1024x600 piksel dan menggunakan sistem operasi Windows Vista Home Premium. Untuk batere, tercantum sanggup melayani pemakaian hingga 3 jam pada moda pemakaian tertentu.


laptoptablet"touchscreen"

  1. Laptoptablet "Touchscreen" Laptoptablet menjadikan laptop konvensional menjadi layaknya laptop dengan teknologi layar sentuh. Dengan memakai laptoptablet, maka kita dapat meng-uprade laptop menjadi PC Tablet. Dengan harga yang ekonomis kini anda dapat memiliki PC tablet dengan pemanfaatan laptoptablet. Produk ini sangat bermanfaat bagi para profesional yang sifatnya Mobile, hal ini dimungkinkan dengan bentuk tools yang sederhana dan mudah dibawa bersama laptop.

sejarah komputer

Saat ini komputer dan piranti pendukungnya telah masuk dalam setiap aspek kehidupan dan pekerjaan. Komputer yang ada sekarang memiliki kemampuan yang lebih dari sekedar perhitungan matematik biasa. Diantaranya adalah sistem komputer di kassa supermarket yang mampu membaca kode barang belanjaan, sentral telepon yang menangani jutaan panggilan dan komunikasi, jaringan komputer dan internet yang mennghubungkan berbagai tempat di dunia.

Bagaimanapun juga alat pengolah data dari sejak jaman purba sampai saat ini bisa kita golongkan ke dalam 4 golongan besar.

Peralatan manual: yaitu peralatan pengolahan data yang sangat sederhana, dan faktor terpenting dalam pemakaian alat adalah menggunakan tenaga tangan manusia

Peralatan Mekanik: yaitu peralatan yang sudah berbentuk mekanik yang digerakkan dengan tangan secara manual

Peralatan Mekanik Elektronik: Peralatan mekanik yang digerakkan oleh secara otomatis oleh motor elektronik

Peralatan Elektronik: Peralatan yang bekerjanya secara elektronik penuh

Tulisan ini akan memberikan gambaran tentang sejarah komputer dari masa ke masa, terutama alat pengolah data pada golongan 2, 3, dan 4. Klasifikasi komputer berdasarkan Generasi juga akan dibahas secara lengkap pada tulisan ini.