CLICK HERE FOR THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES »

Minggu, 09 Desember 2007

e-Learning Strategy



e-Learning merupakan alat yang cukup efektif bagi sebuah organisasi, perusahaan maupun institusi untuk meningkatkan skill dan kemampuan para anggotanya. Namun hal tersebut juga bias menjadi bencana besar jika tidak dikelola dengan baik. Sehingga sumber daya begitu besar yang telah dikeluarkan untuk membangun sistem tersebut hanya terbuang percuma.

Oleh karena itu, dalam merencanakan sebuah sistim e-Learning kita harus dapat melihat, baik dari sisi eksternal maupun internal organisasi tersebut, agar semakin relevan saat implementasinya, dan tujuan e-Learning dapat berjalan secara efektif dan efisien, serta sukses untuk di masa yang akan datang. Tentu saja, keberhasilan adanya e-Learning tidak hanya mencakup kesesuaian antar literatur proses bisnis organisasi, tetapi juga tepatnya penggunaan teknologi yang bias dikatakan bagian utama dari proses pembelajaran secara e-Learning ini.

Dari sisi internal, para developer harus mengetahui respon user, seberapa besar mereka memiliki keinginan untuk mempelajari hal yang baru dengan menggunakan sistem e-Learning ini. Biasanya dapat dipancing dengan beberapa pertanyaan mendasar atau dengan menyebarkan poling dan angket untuk mengetahui persis keinginan dari si user. Apabila hasil analisis tersebut mendukung adanya e-Learning, maka kesimpulan sementara harus mengacu pada persyaratan organisasi secara keseluruhan.

Di sisi eksternal, kunci proses bisnis organisasi tersebut harus dapat diidentifikasikan. Misalnya seberapa penting e-Learning diperlukan, bagan struktural pegawai, biaya bisnis, dan pentingnya masalah investasi dan keuangan.

Dengan adanya e-Learning, maka organisasi dapat mereduksi beberapa biaya yang diperuntukkan untuk training user dan beberapa biaya operasional, terutama dengan masalah biaya akomodasi dan transportasi yang mendatangkan para partisipan dan juga trainer. Tetapi, ada kalanya e-Learning tidak mampu menggantikan peran trainer, karena sistem tetaplah sistem yang tidak mungkin untuk berinteraksi dan beradaptasi dengan jelas terhadap pengguna, sehingga dibutuhkan suatu mekanisme komitmen dalam berkomunikasi secara efektif seperti adanya technical support system atau reportase, seperti interaksi terhadap suatu pertanyaan atau pernyataan, baik secara online maupun offline.

Dalam mendesain e-Learning, banyak variabel kompleks yang didefinisikan. Dalam hal ini yang akan dibangun apakah dapat dikonversi secara penuh atau bertahap, mengingat adaptasi penggunaan media sangatlah sulit untuk diimplementasikan berdasarkan perilaku dan karakteristik pengguna itu sendiri. Kemudian teknik penyampaian harus jelas dan terstruktur, namun mudah dipahami. Misalnya diselingi beberapa pertanyaan untuk level tertentu seperti adanya pengadaan tes diawal dan atau diakhir pembelajaran, serta dibarengi oleh materi pokok yang bersangkutan bila diperlukan. Dan yang paling penting adalah dengan adanya bantuan internal maupun eksternal saat dibutuhkan