CLICK HERE FOR THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES »

Senin, 29 Oktober 2007

Tes & Teknologi Biometrik PENGENALAN IRIS




PENGENALAN IRIS



1. Bagian dari foto iris
Data dari setengah iris direkam dan dikonversi menjadi strip-strip segi empat untuk pengolahan lebih lanjut dengan komputer. Struktur gambar aslinya masih dapat dikenali.

2. Rata-rata matematis
Gambar skematis ini menunjukkan kelanjutannya. Foto dipecah ke dalam bidang-bidang kecil yang dihitung rata-rata matematisnya. Kini informasi awal tersimpan dalam beberapa gradasi kelabu.

3. Data digital
Bidang yang lebih terang daripada rata-rata diubah menjadi putih, selebihnya menjadi hitam. Putih dan hitam adalah satu dan nol dalam template. Data iris ini tersimpan dalam paket berukuran 512 Byte.

Sistem dari Panasonic bekerja dengan 2 kamera yang memfoto kedua mata secara paralel. Untungnya, Panasonic dapat menggunakan salah satu dari kedua foto tersebut-tidak perlu keduanya. Lima perangkat jenis ini sekarang telah digunakan di bandara Narita di Tokyo untuk mempercepat proses boarding. Perusahaan dan instansi pemerintah Jepang juga menggunakan model scanner yang sama untuk mengontrol akses ke area berisiko.

Sistem lainnya juga bekerja dengan 2 kamera, tetapi dengan konsep yang berbeda. Di bandara Frankfurt, 10.000 orang telah memanfaatkan pemeriksaan otomatis dengan perangkat uji coba. Anda hanya perlu meletakkan paspor pada sebuah scanner dan melihat ke dalam iris-camera. Pertama, sebuah kamera wide-angle menangkap seluruh wajah. Dari foto ini sistem mengetahui posisi mata dan sebuah kamera lainnya diarahkan pada salah satu mata. Dengan bantuan cahaya inframerah dibuat foto hitam putih yang kaya kontras.

Pengenalan orang yang telah terdaftar dapat berlangsung lancar. Namun, masih ada masalah kecil yang tersisa sehingga uji coba perlu diperpanjang. Pengelola ingin mengumpulkan lebih banyak pengalaman, demikian alasan resminya. "Banyak orang sedemikian tergesa-gesanya sehingga mereka sulit untuk berdiri denan tenang walaupun hanya beberapa detik," cerita seorang petugas kontrol.

Masalah lainnya berasal dari sisi medis. Banyak penyakit mata yang mempersulit perekaman ciri-ciri iris atau bahkan membuat pengenalan sama sekali tidak dapat dilakukan. Untungnya, masih ada alasan yang bagus bagi dunia politik, industri, dan penelitian untuk terus mengembangkan sistem pengenalan iris: Sistem ini adalah yang paling aman dan handal untuk mengidentifikasi orang dengan tepat. Pola iris itu unik dan mustahil dipalsukan.


Semakin rendah tingkat penerimaan yang salah, semakin sering terjadi penolakan yang salah—kecuali pada pengenalan iris.

"Dalam jutaan tes kami tidak melakukan pengenalan yang salah," jelas John Daugmann dari Universitas Cambridge. Tahun 1994 Daugmann telah mengembangkan algoritma untuk pengenalan iris yang kini digunakan pada hampir semua sistem. Pola iris mulai terbentuk dalam bulan ketiga kehamilan. Setelah bayi berusia satu tahun, pola iris tidak lagi berubah sepanjang hidup. Bahkan, kembar satu telur pun memiliki pola iris yang berbeda.

Tes & Teknologi Biometrik - 512 Byte dalam Mata



Buka mata dan Anda boleh lewat. Sistem pengenalan iris-scan baru mulai diimplementasikan untuk mempercepat proses check-in di bandara. Sistem biotmetrik lainnya juga telah digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Biodata ini membuat paspor tidak dapat lagi dipalsukan sehingga menambah tingkat keamanan.




Perintah dari pengeras suara kecil sulit dipahami dalam hiruk-pikuk di hall bandara. Petunjuk yang lebih berarti justru diberikan oleh tanda panah dari lampu diode. Kurang ke kiri atau kurang ke kanan. Calon penumpang yang telah sering diperiksa identitasnya dengan metoda iris-scan tidak lagi memerlukan panduan semacam itu. Dalam sebuah bidang segi empat yang memantul di antara 2 lensa kamera kecil sebenarnya dapat dilihat sendiri apakah mata kita berada dalam area pengukuran atau tidak.

Ketika wajah sudah berada pada posisi yang tepat, proses pengenalan berlangsung sangat cepat. Pengukuran pada mata sama sekali tidak terasa. Istilah iris-scan untuk sistem pengenalan ini sesungguhnya kurang tepat, karena sebenarnya mata kita difoto oleh sebuah digicam. Hasil foto kemudian masuk ke sistem penganalisis pola iris (selaput pelangi) yang rumit.

Karena pola iris sulit dikenali dalam cahaya, terutama pada warna mata gelap, mata difoto dengan cahaya inframerah yang dapat menembus zat warna mata (melanin) dengan lebih baik. "Intensitas cahayanya masih lebih rendah dibandingkan yang dipancarkan oleh remote-control televisi," kata Harald Zander dari Panasonic untuk menekankan bahwa sistem ini tidak berbahaya.

Walaupun proses scan tampak berlangsung dengan baik, pada proses selanjutnya masih dapat timbul masalah. Sebagai contoh, pernah seorang bapak tua hanya dapat dianalisis sebelah matanya saja. Penyebabnya bukan karena ia berkedip, melainkan karena kelopak matanya menggantung dan menutupi mata terlalu banyak.

Tes & Teknologi Biometrik Membaca dengan tangan




MEMBACA TANGAN DAN DARAH
Pengenalan wajah, sidik jari, dan iris kini merupakan favorit biometri. Sebenarnya, ada ciri-ciri lain yang juga dapat digunakan untuk identifikasi.



Pengenalan tangan: Sistem ini mengukur geometri seluruh tangan. Dari panjang jari, lebar sendi, bentuk tangan, dan ciri-ciri lainnya dihasilkan sebuah paket data.


Analisis DNA: Sidik genetis adalah ciri pengenalan yang sangat bagus-saat ini telah digunakan untuk melacak pelaku kejahatan. Pertimbangan etis dan perlindungan data menghalangi penerapan analisis DNA di bidang lainnya.


Pola vena: Pembuluh darah balik (vena) pada tangan juga tidak berubah bentuk seumur hidup-hanya menjadi lebih tebal. Dalam cahaya inframerah, polanya tampak lebih jelas.


Pengenalan suara: Pita suara, tenggorokan, rongga mulut, dan rahang secara bersama-sama menghasilkan pola suara yang dapat digunakan untuk proses verifikasi melalui telepon.

Karena faktor gangguan seperti ketergantungan pada sudut dan cahaya dapat disingkirkan, Busch menganggap metoda 3D ini lebih tepat dibandingkan pengenalan 2D yang biasa. Di samping itu, ada aspek lain yang memperbesar minat pada sistem pengenalan 3D. Dengan data foto 3D sebagai template, wajah orang dalam kerumunan yang menghadap ke suatu arah lebih mudah diidentifikasi.

Sehandal apa sistem tersebut bekerja. Saat ini para ahli sedang meneliti dalam sebuah eksperimen internal di IGD, di mana sekitar seratus peserta berpartisipasi dalam proyek yang disebut 'BioFace V'. "Penuaan manusia sulit kami simulasikan, tetapi kami tidak sabar menunggu hasil eksperimen pada anak-anak kecil," ungkap Ulrich Pinsdorf, salah seorang peneliti di Fraunhofer.


Dr. Christoph Busch, Fraunhofer IGD.

»Pengenalan wajah 3D memungkinkan dibuatnya sistem identifikasi yang handal.

Sistem pengenalan biometrik pada dasarnya memang mengandalkan ciri-ciri yang tidak berubah, tetapi bisa saja dengan berjalannya waktu ciri-ciri tersebut menjadi sulit dikenali. Karena itu, trend bergeser pada penggunaan beberapa metoda sekaligus. Di samping peningkatan keamanan, cara ini juga akan memberikan ketepatan yang lebih tinggi dalam pemakaian yang terus menerus. Setidaknya, salah satu dari beberapa metoda-demikian gagasan di baliknya-sangat mungkin memberi hasil yang jelas.

Dalam sebuah paket biometri kombinasi biasanya terdapat sistem pengenalan sidik jari. Metoda yang telah matang ini digunakan sejak lebih dari 100 tahun dalam dunia kriminologi dan belum lama ini juga diterapkan untuk pemberian akses ke notebook dan PC. Jika sistem lain bekerja dengan algoritma analisis, pengenalan sidik jari biometrik mengandalkan analisis garis Papillar yang telah teruji. Komputer membandingkan titik-titik karakteristik tersebut yang dapat berupa percabangan, awal dan akhir garis, lingkaran, patahan, atau pusaran.

Untuk merekam sidik jari digunakan berbagai sensor yang semuanya menghasilkan gambar hitam-putih berpola garis. Perangkat yang paling populer adalah sensor optik. Di sini jari diletakkan pada sebuah keping kaca, disinari oleh LED melalui sebuah prisma, dan difoto dengan digicam. Pada sensor kapasitif, permukaan sensor dan permukaan jari membentuk sebuah kapasitor yang kapasitasnya berubah sesuai pola permukaan kulit.


Sistem sensor lainnya mengukur medan listrik atau pola panas dari jari. Untuk membedakan jari palsu-misalnya dari silikon-sistem tertentu juga mengukur detak jantung, aliran darah, kandungan oksigen dalam darah, dan suhu jari.


Sayangnya, tak satu pun metoda biometri yang sepenuhnya aman dari pemalsuan. Untuk mencegah orang lain ikut lewat bersama orang yang telah di-scan, petugas perbatasan atau bandara tidak akan tergantikan oleh mesin.

Mengenal Diri Anda Yang Sesungguhnya Melalui Grafologi

Hari ini, H&D Training menyelenggarakan seminar “Preview Grafo-Test”. Graphology merupakan salah satu metode yang dipergunakan dalam dunia psikologi untuk mengetahui karakter seseorang. Selama ini saya hanya mengenal psikotest yang sering dilakukan ketika penerimaan karyawan di satu perusahaan. Grafologi merupakan bidang ilmu pengetahuan yang digunakan untuk menginterpretasikan karakter dan kepribadian seseorang melalui tulisan tangannya.

Dahulu, orang-orang Cina (ilmuwan Cina) telah menerapkan cara mengenali orang menggunakan tulisan ini. Tahun 1875, Jean Hyppolyte Michon kemudian memperkenalkan teori pengenalan karakter orang melalui tulisan ini dengan sebutan Graphology. Sejak tahun 1985 grafologi kemudian digunakan dalam ilmu kesehatan, pendidikan dan jurnalistik.

Grafo-Test sudah digunakan sebagai bagian dari forensik atau biometrik. Di Amerika, grafo-test digunakan untuk mengetahui trait kejujuran, kestabilan emosi, kemungkinan bertindak kasar dan judgement. Di Australia bahkan dipergunakan oleh The Australian Federal, State & Territory Police sebagai bentuk test yang lebih akurat daripada lie detector. Di Perancis dan Swiss banyak perusahaan menggunakan grafo-test untuk mencari karakter karyawan yang sesuai dengan kriteria perusahaan.

Salah satu keunggulan grafo-test adalah tidak dapat dibohongi. Dari tulisan tangan seseorang, melalui grafo-test dapat diketahui:

Motivasi dan dorongan yang ada dalam diri
Kestabilan emosi
Bidang/minat yang sesuai
Keadaan mental
Kecenderungan intelektual
Kekuatan dan kelemahan diri
Tetapi tentu saja grafologi tidak dapat digunakan sebagai sarana memberikan gambaran masa depan seseorang (meramal). Namun, grafologi dapat memberikan gambaran mengenai cara seseorang memandang diri dan masa depan serta kecenderungan perilaku yang belum diketahuinya saat ini, namun ternyata ada dalam dirinya.

Manfaat dari grafo-test adalah:

Recruitment
Tes kepribadian
Pembentukan tim manajemen dan peningkatan performa dari staf yang ada
Konsultasi untuk anak dan dewasa
Bimbingan mengenai bidang pendidikan dan pekerjaan yang cocok dengan kepribadian
Penilaian mengenai kemungkinan penipuan/kecenderungan berbohong
Memberikan gambaran mengenai diri sendiri agar dapat lebih mengenal dan mengembangkan diri.
Berikut adalah beberapa aplikasi dari grafologi/grafo-test:

Employment profiling
Human Resources Development
Marital compatibility
Psychological analysis
Medical diagnosis
Jury Screening
Pengusaha: mengenal calon parnter bisnis dan posisi (team work)
Pendidikan: penjurusan
Khusus untuk usia di bawah 13 tahun, masih dimungkinkan adanya grafo terapi, yaitu untuk membentuk karakteri anak menjadi lebih baik dengan cara mengajarkan bentuk tulisan yang sesuai dengan karakter yang baik tersebut. Contoh untuk anak autis, dalam beberapa kasus setelah diterapi bisa meningkatkan konsentrasi sang anak. Sayangnya, untuk orang dewasa, terapi ini agak sulit mengubah karakter kita. Barangkali karena sudah berurat dan mengakar dalam diri kita ? Tetapi tetap kita bisa memperoleh manfaat yang besar dengan mengetahui kekuatan dan kelemahan diri kita masing-masing.

Tidak semua orang ingin mengenal dirinya, karakter dan sifatnya masing-masing. Sangat disayangkan memang, bagaimana bisa mengenal dan berkomunikasi dengan baik kepada orang lain, jika kita saja masih belum mengenal karakter kita, kelemahan dan kekuatan diri sendiri. Maka jangan heran ada karyawan yang sesungguhnya memiliki potensi sukses dalam kariernya, pintar, lulusan perguruan tinggi terkemuka, tetapi tidak disenangi di kantor, karir terhambat karena selalu melawan bos, hehehe.

Untuk Anda yang tertarik mengetahui lebih jauh tentang grafologi, jadwal seminar dan jadwal test, anda bisa menghubungi saya disini.

Biometric Access Control

Terdapat cara yang cukup efektif untuk melindungi workstation anda. Dengan menggunakan Biometric Access Control, yaitu dengan memanfaatkan ciri-ciri dari tubuh manusia yang unik untuk dijadikan password bagi workstation.
Ciri-ciri tersebut, diantaranya :
- Bau tubuh
- Struktur wajah
- Sidik jari
- Pola retina atau pola iris
- Struktur pembuluh darah
- Suara

Walaupun dengan keuntungannya seperti penjaminan bahwa tingkat keamanan akan meningkat, tetapi Biometric Access Control ini memiliki sedikit masalah. Masalah yang paling utama adalah masalah privasi, secara lengkap dapat anda baca di http://www.dss.state.ct.us/digital/news11/bhsug11.htm.
Sebagai contoh pada biometric access yang menggunakan retina scanner, walaupun keamanannya menjanjikan, tetapi menurut beberapa penelitian dengan menganalisa retina mata, orang yang memiliki penyakit kecanduan obat, penyakit turunan, bahkan AIDS dapat terdeteksi.
Umumnya penggunaan Biometric Access Control ini menyimpan daftar history pengaksesnnya dengan detail. Apabila anda menggunakan komputer anda untuk tindakan yang ilegal, maka anda harus melewatkan metode pengamanan ini, karena dapat meninggalkan jejak yang tidak mungkin disangkal melalui logs (catatan kejadian) yang ada.
Masalah lainnya yang tidak kalah pentingnya adalah,pengguna tidak mungkin menjalankan sistem yang menggunakan Biometric Access Control untuk melakukan pekerjaan secara remote. Kita tidak dapat memaksakan pengguna remote menggunakan alat biometrik. Hal ini hanya cocok untuk untuk akses secara lokal.

Meng-Hack Alat Sensor Sidik Jari

Perkembangan penggunaan alat-alat biometrik untuk alasan keamanan berkembang dengan cepat. Di Indonesia sendiri dapat kita lihat implementasi penggunaan alat biometrik sudah digunakan di perusahaan seperti penyedia layanan safety box, perusahaan farmasi, perusahaan yang memerlukan security atau keamanan sehingga tidak sembarangan orang bisa masuk ke ruangan atau ke dalam perusahaan. Di artikel ini akan kita lihat bahwa ternyata alat biometrik dengan memanfaatkan fingerprint atau sidik jari ternyata bisa diakali dengan sangat mudah sekali.

Alat biometrik sebagaimana kita ketahui merupakan peralatan tambahan yang digunakan dengan tujuan menambah tingkat security atau keamanan di suatu wilayah atau tempat. Ada alat yang berdasarkan identifikasi dari sidik jari / fingerprint, dari bentuk wajah, lekuk di tangan, selaput pelangi mata (iris), retina mata, suara dan tanda tangan. Dan yang umum digunakan di Indonesia adalah mode alat biometrik yang menggunakan sidik jari.

Penggunaan alat atau teknologi biometrik ini merupakan bagian dari proses autentikasi yaitu mengidentifikasikan pengakses / siapa yang akses ?. Selama ini para ahli security terutama dari para perusahaan yang menciptakan atau membuat produk bimetrik sidik jari ini mengatakan bahwa untuk mengakali alat ini merupakan hal yang mustahil atau tidak mungkin terjadi dengan alasan sidik jari merupakan unik artinya semua orang mempunyai sidik jari yang berbeda dan tidak mungkin bisa sama persis.

Alasan para ahli security tersebut memang benar. Namun bagaimana kalau seandainya orang yang punya jari tersebut dipotong ? kemudian dibawa ke tempat mesin biometrik sidik jari tersebut ? Atau orangnya sendiri ditodong kemudian disuruh untuk mengautentikasikan sendiri ke mesin tersebut ? Namun yang dilakukan oleh seorang profesor matematika adalah sangat sederhana sekali untuk mengakali mesin biometrik sidik jari ini. Apa yang dilakukannya dan menjadi berita utama di beberapa media Barat adalah 'Gummi bears defeat fingerprint sensors'.

Profesor matematika dari Jepang ini, Tsutomu Matsumoto menggunakan gelatin (gel atau agar-agar) dan cetakan plastik untuk menghasilkan 'gummi' yang berbentuk jari dengan sidik jarinya ada di gummi tersebut. Dan perbuatannya ini dapat mengakali 11 sistem autentikasi sidik jari dengan tingkat keberhasilan berhasil 4 kali dari 5 kali usaha atau sekitar 80% tingkat keberhasilan. Dengan proses yang dilakukan profesor ini kalau ditindak lebih lanjut atau diproses lebih lanjut, sidik jari yang ditinggalkan seseorang di gelas, bisa dipindahkan dan dibuat jari palsu dari bahan jelly.

Bahan-bahan yang digunakan oleh profesor Tsutomu ini sangatlah sederhana dan murah. Tidak diperlukan teknologi tingkat tinggi namun hanyalah kecerdasan dan ingin mencoba. Dengan bahan yang tidak lebih dari 10 dolar, dia dapat mengakali peralatan canggih dari optical dengan fitur 'live finger sensor'. Dan uniknya penggunakan jari palsu dari bahan jelly ini bisa digunakan untuk mengakali sensor yang dijaga oleh seorang penjaga hanya dengan menempelkan jari palsu jelly ke jari kita sehingga pada saat menekan jari ke alat sensor tersebut akan tidak terlihat oleh penjaga sekalipun dan sesudahnya bahan tersebut bisa dimakan untuk menghilangkan bukti !!!.

Ada moral yang bisa kita ambil dari cerita nyata ini bahwa profesor Tsutomu ini bukan ahli pembuat jari palsu dan dia hanyalah seorang ahli matematika. Dia tidak menggunakan peralatan canggih dan mahal melainkan hanyalah bahan agar-agar dan plastik saja yang bisa kita dapatkan di rumah namun berhasil mengakali 11 jenis peralatan sensor sidik jari canggih. Dengan cara sederhana ini saja bisa mengakali sistem canggih ini berarti para profesosional lainnya di luar sana bisa melakukan lebih dari itu. Ini membuktikan juga bahwa security bukanlah hanya semata teknologi saja melainkan suatu perjalanan dan ini sudah diakui oleh Microsoft sendiri dengan slogan mereka yaitu "Security is a journey not a destination".

reCAPTCHA implementationCyberheb


reCAPTCHA implementationCyberheb

reCAPTCHA merupakan metode implementasi terbaru untuk CAPTCHA (Completely Automated Public Turing test to Computers and Human Aparts). CAPTCHA merupakan metode challange yang banyak dimanfaatkan pada berbagai aplikasi web di internet sebagai metode untuk membedakan antara manusia dengan mesin. Kalian pasti sering melihat di form sign-up email, forum, ataupun untuk memasukan comment pada blog terdapat semacam gambar acak yang terlihat buram, kita harus menuliskan teks kata tersebut pada suatu form sebelum melakukan aksi yang sebenar nya (sign-up email atau forum misal nya), nah…itu lah CAPTCHA.

Terdapat banyak implementasi CAPTCHA pada aplikasi-aplikasi web yang populer seperti phpBB, wordpress, phpNuke, dsb. Dan umum nya memastikan bahwa yang berinteraksi dengan sistem saat ini adalah manusia, bukan mesin (seperti bot). Banyak sekali terdapat bot yang disebar pada internet memasukan comment yang sifat nya iklan ataupun mengganggu ke dalam media blog ataupun forum, dan bot ini umum nya dibuat dengan suatu script program. Dengan adanya CAPTCHA maka bot-bot tersebut dapat dicegah sehingga tidak dapat melakukan registrasi, post comment, dsb.

reCAPTCHA menggunakan metode baru dalam melakukan CAPTCHA, yaitu memanfaatkan 2 hal: Kata-kata yang tidak dapat dibaca dengan OCR (Optical Computer Recognition), dan manusia. Manusia?!Yups, kita bisa baca selengkapnya dari situs resmi nya di sini.

OCR (Optical Computer Recognition) dapat digunakan untuk mengubah hasil scan suatu buku (dalam bentuk gambar) kedalam suatu bentuk dokumen teks. Kita semua tentu tahu mengenai e-book. Pengubahan bentuk scan yang awalnya berupa gambar kedalam bentuk dokument teks dibutuhkan untuk berbagai tujuan, salah satu nya adalah agar mudah di-search oleh search engine. Namun adakalanya OCR tidak mampu membaca karakter hasil scan tersebut sehingga menghasilkan tulisan yang salah, misal nya seperti ini:

Kita bisa katakan reCAPTCHA adalah suatu project mutualisme dengan beberapa tujuan, yaitu: Meningkatkan kualitas CAPTCHA pada suatu sistem terhadap serangan bots, dan membantu proses book digitizing (pembuatan buku digital) dalam mengenali kata-kata yang tidak bisa dibaca oleh OCR. Ini adalah suatu project yang menarik :).

Bagaimana hal ini bisa terjadi?!silahkan baca statement berikut ini dari situs recaptcha:

About 60 million CAPTCHAs are solved by humans around the world every day. In each case, roughly ten seconds of human time are being spent. Individually, that’s not a lot of time, but in aggregate these little puzzles consume more than 150,000 hours of work each day. What if we could make positive use of this human effort? reCAPTCHA does exactly that by channeling the effort spent solving CAPTCHAs online into “reading” books.

Pengguna internet di dunia semakin banyak, dan semakin banyak orang yang setiap hari nya harus memecahkan challange dari CAPTCHA (dalam arti, membaca image CAPTCHA dan menuliskan hasil nya untuk autentifikasi) seperti posting comment di blog. Dan peran manusia dalam memecahkan challange CAPTCHA tersebut digambarkan oleh quote diatas, yang berarti ada sekitar 60 juta CAPTCHA yang di baca oleh manusia diseluruh dunia perhari nya. Jumlah inilah yang dimanfaatkan oleh reCAPTCHA.

Berikut langkah mudah nya:

1. reCAPTCHA akan memberikan 2 kata dalam bentuk image ke user sebagai CAPTCHA, 1 dari 2 kata tersebut merupakan image yang diambil dari hasil kegagalan OCR dalam membaca image untuk di konversi ke teks, dalam arti ‘jawaban’ dalam bentuk teks untuk image tersebut belum dapat dibaca oleh komputer dimanapun sehingga tidak mungkin bots dapat membaca nya, hanya manusia yang dapat membaca nya. 1 kata lagi merupakan image yang sudah dapat dibaca oleh komputer namun tetap sulit bagi bot.
2. Kita tidak tahu mana kata yang bisa dibaca ataupun tidak bisa dibaca oleh komputer, namun pada proses verifikasi sistem akan menerima kedua nya dan apabila jawaban pada jenis kata yang sudah diketahui ‘bentuk teks’ nya memang benar maka diasumsikan kata kedua yang belum diketahui jawaban nya juga benar, dan diasumsikan user adalah manusia. Namun kata yang belum diketahui jawaban nya tersebut tidak langsung digunakan sebagai ‘known words’, namun masih digunakan untuk authentifikasi terhadap beberapa user lain dengan status ‘unknown words’, hal ini digunakan sebagai uji coba agar kata yang gagal dikenali oleh OCR tersebut mendapatkan jawaban yang akurat. Hasil nya nanti digunakan pada proses OCR selanjut nya saat membaca image dengan bentuk seperti itu, dan OCR sudah tahu bentuk image seperti itu akan di konversi kedalam bentuk teks seperti apa. Nah, inilah yang dimaksud memanfaatkan manusia untuk membantu OCR dalam mengenali bentuk image yang hanya bisa dibaca oleh manusia.

Dan saat ini project reCAPTCHA membantu proses book digitizing dari Internet Archive.

Terlepas dari ‘digunakan’ oleh sistem untuk membantu proses kerja OCR, kita dapat menerapkan reCAPTCHA pada aplikasi web yang kita miliki, untuk saat ini reCAPTCHA sudah di implementasikan dalam bentuk plugin untuk wordpress dan mediawiki. Namun jika kita ingin membuat plugin sendiri untuk diimplementasikan pada aplikasi web milik pribadi, maka dapat membaca API yang terdapat pada website resmi reCAPTCHA. Blog kecoak elektronik juga saat ini sudah meng-implementasikan reCAPTCHA untuk posting comment, dan tentu selain untuk meningkatkan security terhadap b0t juga dengan tujuan agar dapat membantu proses book digtizing, sehingga akan lebih banyak lagi informasi dari buku-buku dapat dipindahkan kedalam bentuk digital dan dapat dibaca oleh orang-orang di seluruh dunia ;).

Computer Supported Collaborative Research (CSCR)


Computer Supported Collaborative Research (CSCR)

CSCR merupakan bidang baru terkait riset masyarakat HCI. CSCR merupakan kelanjutan dari pendahulunya, yaitu Computer Supported Collaborative Work (CSCW) dan Computer Supported Collaborative Learning (CSCL). Keduanya ini merupakan subyek riset HCI hampir sepuluh tahun yang lalu.

Gambar berikut menampilkan kedudukan dari ketiganya (merupakan bagian dari HCI)

Perbedaan utama antara CSCW dan CSCL yaitu bahwa CSCW dikarakteristikan oleh “kebutuhan akan ruang kerja (workingspace)” sedangkan CSCL membutuhkan ruang kerja dan ruang belajar (learningspace)

Workingspace adalah domain tempat aktivitas-aktivitas berikut berlangsung: communication space, scheduling space, sharing space, dan product space.

Learning space adalah domain yang memuat seluruh aspek workingspace ditambah dengan aktivitas berikut: reflection space, social space, assessment space, tutor space, dan administration space

Perbedaan utama antara CSCR dan CSCL adalah bahwa suatu rekord penuh dari seluruh interaksi antar partisipan merupakan tool penting dan dibutuhkan untuk mengevaluasi kontribusi setiap anggota dalam suatu collaboratiob group yang nanti dapat menentukan “suatu share modal yang adil (a fair capital share) apabila proyek riset berjalan dengan sukses.is successful.

CSCR membutuhkan Workingspace, Learningspace, dan aktivitas-aktivitas berikut: knowledge space, publication space, privacy space, publication space, negotiation space.

piranti masukan mouse


Kemaren nemu site experimental dontclick. Jadi pingin membahas isu-isu User Interface / Human Computer Interaction lagi.


Site dontclick merupakan situs research tentang kebiasaan pengguna dengan piranti masukan mouse. Aturannya sederhana saja : penggunanya diharamkan menggunakan tombol atau meng-klik mouse mereka. Semua interaksi menggunakan medium pergerakan kursor pada koordinat x-y layar. Gambar dan informasi yang bersesuaian akan muncul dengan cukup mengarahkan mouse kita ke menu yang kita inginkan. Artinya klik digantikan dengan mode gerakan. Ada berbagai macam eksperimen di situ termasuk juga tutorial serta eksperimen bagaimana kita mengganti klik dengan gerakan sirkular pada layar.

Jika Anda ternyata mengklik tikus di bawah tangan Anda ketika sedang berkunjung ke sana, maka mereka akan merekamnya. Sengaja atau tidak, mereka akan mengkonfirmasinya. Termasuk keseluruhan gerakan yang Anda lakukan saat bertandang ke situs dontclick. Namanya juga penelitian. Mereka butuh mengerti bagaimana pengalaman pengguna akan membentuk suatu persepsi psikologis kognitif saat mereka menghadapi lingkungan yang baru apalagi mensarahkan meninggalkan kebiasaan lama pengguna komputer. Apakah teknik tersebut bermanfaat dalam mendekati pengguna? Apakah pengguna merasa nyaman atau malah frustasi? Secara ergonomis apakah ada hubungannya antara menghilangkan klik mouse dengan kesehatan manusia? (ini sepertinya berlebihan).

Saya sendiri salut dengan ide brilian ini. Ternyata bisa juga tombol yang imut itu ditinggalkan. Navigasi web yang smooth dan mudah. Namun sekali lagi ia tidak cukup signifikan untuk diterapkan. Klik tetaplah lebih nyaman. Karena ada hal2 yang tidak tergantikan oleh gerak.

Pertama adalah real model. Beragam inovasi diluncurkan agar User Interface (UI) semirip mungkin dengan dunia nyata. Pemodelan yang paling sederhana misalnya adalah sebuah tombol (button). Tombol berfungsi untuk memicu sebuah action. Menggunakannya adalah dengan cukup ditekan. Dalam hal ini pemodelan meng-klik mouse lebih mirip menekan tombol daripada sekedar menyentuh atau meraba-raba. Tolong, jangan ngeres ya.

Kedua yaitu faktor feedback. Mouse mampu menyajikan kemantapan dan kepuasan umpan balik bagi pengguna. Gerakan meng-klik tombol, sensasi sentuhan atas-bawah berpegas, suara ‘klik’ dari mouse lebih mampu membuat pengguna merasa terwakili. Alias lebih marem.

Alasan lainnya adalah tidak semua menu ingin kita lihat. Jika kita tak sengaja mengarahkan mouse ke menu lain maka akan tampil informasi lain. Hal ini cukup mengganggu jika kita sedang fokus membaca sebuah informasi yang cukup panjang. Akhirnya adalah kita harus selalu waspada dengan keberadaan posisi kursor kita. Salah letak bisa membuat kita berjarak dengan informasi yang kita butuhkan. Capek d!

Tak kalah penting yaitu alokasi gerakan kursor yang dilakukan oleh UI dontclick akan lebih banyak. Apalagi jika klik diganti dengan gerakan memutar di atas sebuah pilihan. Padahal terlalu banyak menggerakkan mouse hanya untuk mengakses menu merupakan salah satu ciri antarmuka yang kurang bersahabat.

Ngobrol jarak jauh dengan komputer



Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat saat ini memudahkan kita untuk berkomunikasi dengan berbagai cara dan berbagai alat. Misalnya saja komputer. Komputer dapat digunakan sebagai sarana komunikasi jarak jauh, bahkan bisa antar negara dan antar benua. Salah satu caranya adalah dengan “Chatting”. Chatting dapat dilakukan apabila komputer sudah terhubung dengan internet dan pada komputer tersebut sudah terinstal software/program untuk chatting. Singkatnya, definisi chatting adalah suatu fasilitas dalam Internet untuk berkomunikasi sesama pemakai Internet yang sedang on-line. Komunikasi dapat berupa teks atau suara (chatting voice). Nah, kali ini kita akan membahas software program apa saja sih yang digunakan untuk chatting… Ayo siapa yang tahu?

Salah satu program yang digemari untuk chatting adalah dengan “IRC” . Selain itu ada juga MSN Messenger, Yahoo Messenger, ICQ (I Seek you), American On-Line (AOL) dan bahkan saat ini beberapa website memberikan fasilitas langsung untuk para pengunjung yang telah mendaftar sebelumnya untuk chatting. Mau tahu lebih lengkap ngobrol pakai komputer? Silahkan baca terus kelanjutan artikel ini….
Umumnya orang akan memilih program chatting yang paling banyak digemari dan mudah menjalankannya. Sekarang, mari kita lihat cara menjalankan beberapa program untuk chatting dan kelebihannya.
mIRC

Jalankan program mIRC
Setting nickname kamu, email, dan lain-lainnya. Untuk nickname akan lebih baik bila permanen dan telah di register agar tidak diserobot orang atau dikenali sebagai guest oleh server.
Pilih server yang diinginkan. Bisa DalNet untuk Internasional dan lokal sedangkan khusus lokal bisa telkom, wasantara, indonet atau lainnya.